Tiffany menutup laptopnya kasar dan membaringkan tubuhnya, nomor private itu terus menelponnya
" Aku bisa gila kalau begini " Ucap Tiffany
Tok ... tok ... tok
" Ma apa aku bisa keluar sebentar ada urusan mendadak di sekolah ? " Tanya Stevan
" Tidak, jangan sayang ! diluar sangat berbahaya " Ucap Tiffany
" ah baiklah " Ucap Stevan dan Pergi
.
Drrttt ... drrtt .. drrttt
" hei ayolah kau siapa ? aku tidak suka di ganggu berhenti menelponku " Ucap Tiffany
" Santai saja Tiffany, aku Garry ! Kau sedang ada masalah ? "
" Ah maafkan aku tuan ku pikir kau orang yang meneroroku ! Lalu kenapa Kau mengganti Nomor ponselmu ? "
" Sebenarnya ponselku terjatuh ke kolam jadi aku membeli ponsel baru, ah sudahlah begini bawa berkas kemarin sekarang kerumahku "
" Baiklah, 20 menit lagi aku akan siap "
Tiffany menutup Telponnya dan mulai bersiap-siap pergi mata tiffany tertuju kepada gerak gerik Dimitri yang membawa sebuah box yang lumayan besar tapi tanpa menaruh curiga ia melanjutkan pekerjaannya dan mencari berkas yang diminta oleh Garry, setelah ketemu ia pergi ketempat garry.
.
." Coba lihat dimitri pisau - pisau ini mau kau apakan ? " Ucap Dimitri berbicara pada dirinya sendiri
" Hei Tampan kau sedang apa menatap itu semua ? Apa kau sedang bisnis pisau ? " Ucap Stevan sambil mengambil salah satu pisau dimitri dan memperhatikannya
" Hei ! lepaskan itu milikku ! Aku tidak suka seseorang memegang benda-bendaku " Ucap Dimitri
" Noda apa ini ? Seperti noda darah yang sudah mengering " Ucap Stevan dengan wajah penuh curiga
" Kalau darah kenapa memangnya ? " Ucap Dimitri
" Wajahmu serius sekali ! Aku yakin ini hanya darah ikan iya kan ? Aku heran denganmu suka sekali meneloksi pisau dapur seperti ini " Ucap stevan
" Jika itu darah manusia bagaimana ? " Ucap Dimitri
" Hahahahahaha, Gayamu seperti Psikopat gila saja ! Sudahlah aku mau memgerjakan tugas sekolahku saja, kau beresi barangmu itu " Ucap Stevan
" Anak itu pura-pura tidak tau, Atau dia benar-benar bodoh ? " Ucap Dimitri pelan dan membereskan pisau-pisaunya
.
.Buukk ... buuukk ... bukkk
" Pembohong "
Buuukk ... buuuk ... bbuuuk
" Tidak bisa di percaya "
Buuukk ... buukk ... bukk
" Akan kubunuh dia "
" Yuta berhenti menyakiti dirimu " Cemas Belinda
" Diam ! Aku harus Melatih diriku untuk membunuh Lat Dimitri Dalson walaupun nyawaku harus melayang " Ucap Yuta
" Lat Dimitri Dalson ? Siapa dia ? " Tanya Belinda
" Sudahlah pergi sana aku tidak mau di ganggu " Ucap Yuta
Belinda pergi dan hanya bisa menggelengkan kepalanya
" arrggghh Dia benar-benar Kurang Ajar " Ucap Yuta dan melanjutkan memukul pohon
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimitri's Revenge
Non-FictionApa yang kau pikirkan Jika teman Sekelasmu seorang Psikopat ? apa kau meminta pindah sekolah ? Atau kau akan Takut ke sekolah ? . . SMA Azopa adalah SMA Unggulan dan banyak mengukir prestasi cemerlang penerimaan siswa Baru Tahun Ini Membawa Petaka...