Yuta Kaburame

2.3K 91 6
                                    

" Rumahmu bagus sekali " Ucap Garry

" Ayolah ini bukan Rumahku, Ini Rumah keponakanku Dimitri aku menemaninya tinggal disini, keluarganya sudah tiada ayah dan adiknya dibunuh orang tak dikenal sedangkan ibunya dibunuh seorang Perampok aku ingin menyayangi keponakanku itu dan mengurangi rasa kesepiannya " Ucap Tiffany

" Ah begitu, kalau aku boleh tau Apakah Dimitri yang sedang mencuci mobil didepan ? " Tanya Garry

" Iya bagaimana anda bisa tau " Ucap Tiffan

" Aku hanya menebak saja " Ucap Garry

" Anak itu pasti yang sudah membunuh Ayah dan Adiknya dia benar-benar tidak seperti yang aku duga rasa kasih sayang pun dia tidak punya ! Dimitri kau luar biasa " Batin Garry

" Pa ada apa ? Apa kita bisa memulai sekarang " Ucap Tiffany yang membuyarkan lamunan Garry

" Oh maafkan aku baiklah ayo kita mulai " Ucap Garry

Dimitri masuk kedalam rumah tanpa melihat kearah Garry ia mengganti pakaian dan pamit kepada tantenya untuk pergi

" Tante aku mau keluar sebentar " Ucap Dimitri

" Iya sayang, Pulangnya jangan lama ya hati-hati dijalan " Ucap Tiffany

Dimitri mengangguk dan melirik tajam Garry, dan Garry membalasnya dengan senyuman

" Cih, Menjijikan " Ucap Dimitri pelan

Dimitri melajukan mobilnya yang belum sepenuhnya kering itu ke town square Dimitri memasang earphone ketelinganya dan duduk dikursi yang disediakan disana.

sambil menikmati alunan musik dan angin sepoi-sepoi disana dimitri memejamkan matanya disudut lain ada seseorang yang Menatap Dimitri, Dimitri merasa ada yang menatapnya ia membuka matanya dan terlihat Ambar sedang mendekat kearahnya, Dimitri tidak peduli ia Kembali menutup matanya kembali sampai akhirnya kursinya bergoyang itu artinya Ambar duduk di sampingnya Dimitri melepaskan sebelah earphonenya.

" ada apa " ucap Dimitri masih dengan mata tertutup

" Maafkan aku karena aku lancang duduk disini, ada yang ingin aku katakan padamu ! Permohonan maafku un... " Ucap Ambar

" Kenapa kau minta maaf kepadaku apakah kita pernah bicara sebelumnya " Ucap Dimitri yang masih dengan posisinya

" kemarin aku memarahimu saat kau bilang turut berduka padaku tentang kematian Brayn, Maafkan aku, emm aku merasa tidak nyaman padamu dan kebetulan aku bertemu denganmu disini jadi aku benar-benar minta maaf " Ucap Ambar

" Em " Sahut Dimitri

" Terima kasih Dimitri kemarin aku sangat terpukul karena aku sangat menyayangi sepupuku itu walaupun kami sering bertengkar " Ucap Ambar

" Aku mengerti apa yang kau rasakan " Ucap Dimitri yang sudah menatap mata coklat Ambar

Ambar Tersenyum " Dimitri apa kau tidak punya teman aku sering melihatmu sendirian ? Bagaimana kalau kita berteman sekarang " Ucap Ambar

" Aku tidak butuh Teman " Ucap Dimitri

" Ayolah aku juga belum pernah memiliki teman laki-laki aku yakin pasti menyenangkan berteman denganmu " Ucap Ambar

" Terserah dirimu saja " Ucap Dimitri dan memasang sebelah earphonenya yang ia lepaskan tadi namun ambar melepasnya kembali

" Nanti dulu, kau mau tidak berteman denganku " Ucap Ambar

" Sudah kubilang aku tidak perlu teman, Sudahlah aku ingin pulang " Ucap Dimitri dan pergi kearah mobilnya

" Ada apa dengannya ? Aku bicara baik-baik ish tatapannya seperti ingin membunuhku saja " Ucap Ambar

Dimitri's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang