"Ini agak menyebalkan, kota ini dipenuhi pembunuh. Aku tidak suka ini!" Celoteh Dimitri sambil melempar handphonenya ke kasurnya.
Tok...Tok...Tok
Stevan mengetuk pintu kamar Dimitri dan ia membukakan pintu, belum sepenuhnya Dimitri membuka pintu sepupunya itu langsung masuk dengan deraian air mata dan memeluknya."Hei apa-apaan kau lep...." Ucap Dimitri namun terpotong oleh isakan tangis sepupunya itu
"Hiks aku mohon kali ini biarkan aku memelukmu, tak peduli kau suka atau tidak. Aku sekarang mengerti bagaimana luka yang kau miliki, seperti apa kehilangan orang tua," Ucap stevan
"cih, kau pikir aku terluka?" Sahut Dimitri
"Apa maksudmu?" Stevan melepaskan pelukannya, dan menghapus air matanya.
"Dengar sepupuku yang bodoh! Aku tidak pernah merasa kehilangan mereka, karena dari kecil aku hidup tanpa kasih sayang mereka. Dan si Roy itu yang dia lakukan hanyalah mengurungku seperti binatang, dan ibuku yang sangat aku cintai dibunuh oleh orang yang sampai sekarang aku tidak tau siapa. Jika kau ingin merasakan apa yang aku rasakan, itu hanyalah mimpi karena kau tidak pernah dikucilkan oleh keluargamu sepertiku, dan satu lagi aku sangat membenci Roy itu dan aku bahagia dia mati! Dan kau jangan berlebihan, aku takut aku akan meghabisimu nanti!" Ucap Dimitri dan pergi meninggalkan stevan yang terdiam mendengar ucapan Dimitri.
Stevan tidak mengerti kenapa dimitri punya hati sekejam itu, bahkan ibunya meninggal ia malah pergi, padahal tamu sudaj berdatangan untuk melayat.
Dimitri pergi menemui Yuta kerumahnya, dan saat disana di dapatinya Yuta sedang latihan menembak.
"Kata paman Garry ibu stev dibunuh, kenapa kau keluyuran? Kau tidak kasian pada sepupumu itu?" Ucap Yuta yang menyadari kedatangan Dimitri sambil membidik sebuah kaleng yang berjarak 23 meter darinya.
"Diam kau anak pembunuh! aku ingin bertanya sesuatu padamu!" Sahut Dimitri
"Anak pembunuh katamu? Itu menyakiti hatiku dim, dan apa yang mau kau tanyakan?" Ucap Yuta
"Apa ayamu punya komplotan pembunuh amatir selain si garry?" Tanya Dimitri
"Tidak, hanya aku dan paman Garry dan itu sudah cukup bagi ayahku." Sahut Yuta yang melanjutkan membidik
Dimitri mengenduskan nafasnya pelan, ia benar-benar jengkel sekarang, ia tidak begitu percaya dengan polisi yang kerjanya lambat.
"Kenapa jagoan? Kelihatannya kau bingung?" Ucap Yuta yang kini menatap Dimitri
"Sudahlah, bukan urusanmu!" Ucap Dimitri dan kembali kedalam mobilnya dan pergi.
Dimitri terpaksa pergi ketempat yang dipinta oleh orang tadi namun ia hanya memperhatikan di dalam mobil saja, dan tidak ada yang aneh disana hanya ada beberapa orang yang sedang bersantai, dan bermain dengan hewan peliharaannya.
Drrtt...Drrttt
"Keluar anak nakal, kenapa kau hanya didalam mobil? Aku memperhatikanmu bodoh! Sudah kuduga kau menemuiku."
Dimitri menerima pesan singkat dari orang misterius itu, Dimitri keluar dari mobilnya dan memeriksa mobilnya, Dimitri geram karena ia menemukan alat pelacak di sela-sela pelang ban mobilnya, ia lempar benda itu ke lantai dan ia injak hingga hancur. Kemudia Dimitri kembali kedalam mobilnya dan pergi namun sebelum itu ia mengirim pesan balasan kepada orang itu
"Oh jadi begitu! Apa boleh buat kau sudah memulai permainan ini denganku, kau harus menyelesaikan permainannya. Hmmm peraturannya sama seperti kau bermain petak umpet. Kita harus saling mencari dan jika aku menemukan kecurangan lagi darimu maka aku akan sangat marah, mengerti!"
Drrttt...drrrttt
"Oh aku ketahuan, baiklah aku mengerti! Kalau begitu aku sembunyi kau jaga yaaa."
.
.
Pemanasan dulu ya readers, yes sempet update.
.
Sengaja pendek dulu yaaaa. Btw aku mau ngasih tau ni, aku saat ini melanjutkan pendidikan di Sebuah Pondok Pesantren Guys jadi ya mohon pengertiannya kalau updatenya super duber slow karena di pondok nggak bisa megang alat elektronik guys bahkan kalkulator aja aku nggak megang disana ya guys.
See you, lanjutannya di tunggu ya guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimitri's Revenge
Non-FictionApa yang kau pikirkan Jika teman Sekelasmu seorang Psikopat ? apa kau meminta pindah sekolah ? Atau kau akan Takut ke sekolah ? . . SMA Azopa adalah SMA Unggulan dan banyak mengukir prestasi cemerlang penerimaan siswa Baru Tahun Ini Membawa Petaka...