Dimitri berlari menelusuri koridor sekolahnya mencari siapa saja yang mencurigakan baginya, tak jauh dari tempat Dimitri tepat di Atap sebuah gedung di samping sekolah terlihat seseorang mengenakan jubah hitam dengan memegang teropong memperhatikan Dimitri yang sudah sangat marah.
"Cih pemarah, tak ku sangka ia besar menjadi monster seperti itu, apakah dia akan terkejut melihatku, tapi biarkan saja ia mencariku terlebih dahulu. Dimmy Dimmy," ucap orang itu
"Tuan Sight Black, apa yang harus aku lakukan selanjutnya," ucap seorang perempuan.
"Ah Farah, kapan kau berdiri disana? Bukan kah kau sedang mengajar anak itu?" ucap orang yang di panggil Sight Black itu.
"Dimitri kekuar kelas, aku takut ia menemukanmu tuan." ucap ibu Farah guru yang mengajar di kelas Dimitri tadi.
"Terus kau awasi anak itu, jangan lakukan sesuatu yang mencurigakan baginya, anak itu sangat peka. Salah sedikit saja kau akan kehilangan nyawamu Farah," ucap Sight Black
"Baiklah aku mengerti!" ucap Farah.
Sight Black itu kembali memperhatikan Dimitri, namun Dimitri sudah hilang dari tempat ia berdiri. Sight black memakai maskernya dan turun dari gedung itu, sebelum itu ia menepuk pundak Farah untuk tanda agar Farah mengikutinya. Farah mengangguk dan mengikutinya turun.
"Bukankah itu guru baru itu?" ucap Yuta yang melihat Ibu Farah di atas gedung tepat disebelah kelasnya, kelas Yuta tembus langsung ke atap gedung itu karena kelasnya berada di lantai atas, yaitu Lantai 3 sehingga agak lebih jelas terlihat
"Apa yang kau lihat yut?" ucap Stevan yang juga memperhatikan atap gedung di sebelahnya
"Bukan apapun!" sahut Yuta
"Eh yut, sore nanti kita ada pertandingan Basket. Kau ikut kan?" ucap Stevan
"Kenapa begitu mendadak?" tanya Yuta
"Aku juga baru tau pagi ini, persiapkan dirimu!" ucap Stevan sambil menepuk pundak Yuta kemudian beranjak pergi.
Dimitri melajukan mobilnya, dan berkeliling di sekitar sekolahnya, kepala Dimitri sudah mulai terasa pusing namun ia masih bisa menahannya.
"Jika aku menemukanmu, tak peduli banyak orang atau tidak kau tetap aku habisi brengsek!" ucap Dimitri sambil memperhatikan jalan disekitarnya.
Mata Dimitri menangkap sosok wanita yang tidak asing baginya, yaitu ibu Farah yang baru saja keluar di sebuah gedung, dan kelihatannya gurunya itu akan kembali ke sekolahnya. Dimitri heran gedung tempat gurunya keluar adalah tempat Gym khusus laki-laki.
"Tunggu dulu, kenapa wanita itu berhenti mengajar setelah aku keluar dari kelasnya? Bukankah kelasnya berakhir setengah jam lagi, Dan lalu untuk apa ia ke gedung gym khusus laki-laki?" Ucap Dimitri dengan penuh tanda tanya di kepalanya.
Dimitri didorong rasa penasarannya dan masuk kedalam gedung Gym itu, tak ada yang menarik baginya yang ia kihat hanyalah alat olahraga dan beberapa lelaki berotot yang sedang mengajari orang-orang.
"Ada yang bisa dibantu dik?" tanya salah seorang pekerja di Gym itu.
"Eng, aku hanya sedang melihat-lihat" ucap Dimitri
"Baiklah, kami punya promo untuk Gym kami, jika kamu bergabung kau bisa berlatih 4 kali dalan seminggu dengan harga murah, coba kesebelah sini!" ucap orang itu dan menarik pelan tangan Dimitri
Dimitri memutar bola matanya, niatnya adalah mencari orang yang sedang meneroronya namun ia malam diajak bicara omong kosong ditempat itu.
Tap...Tap...Tap
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimitri's Revenge
غير روائيApa yang kau pikirkan Jika teman Sekelasmu seorang Psikopat ? apa kau meminta pindah sekolah ? Atau kau akan Takut ke sekolah ? . . SMA Azopa adalah SMA Unggulan dan banyak mengukir prestasi cemerlang penerimaan siswa Baru Tahun Ini Membawa Petaka...