TWO

3.8K 194 4
                                    

- Happy Reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Happy Reading -

"Hyung tau Chanie selalu berusaha membuat Lele bahagia dengan cara memenuhi semua kebutuhannya, fasilitas untuk semata-mata kenyamanan nya bahkan uang untuknya agar Lele bisa membeli apa pun dia inginkan tanpa harus iri dengan apa yang dia lihat" luruh sudah air mata Haechan yang dia tahan sedari tadi.

"Hah.. Jangan menangis maafkan aku" ucap Mark memeluk Haechan dan mengusap air mata yang keluar yang begitu deras.

Mark bisa melihat di mata itu ada kesedihan yang sangat dalam dan jujur Mark sampai saat ini belum bisa berinteraksi dengan anaknya itu entah karena benci atau apa itu Mark juga tidak tau dengan dirinya sendiri

.........

Tok

Tok

Tok

"Tuan muda saatnya makan malam" bibi Tia mengetuk pintu milik Chenle.

"Ne~"

Ceklek

"Ayo tuan muda" ajak bibi Tia ke ruang makan.

Chenle langsung mendudukkan dirinya di bangkunya dan bibi Tia menyajikan makanan untuk Chenle

"Em.. Bibi apa Mommy dan Daddy belum datang" tanya Chenle melihat bangku milik orang tuanya kosong.

"Maaf tuan muda, nyonya dan tuan besar belum pulang" jawab bibi Tia sedikit khawatir karena melihat raut wajah Chenle yang berubah.

"Huh.. Selalu saja seperti ini" keluh Chenle langsung memakan yang sudah disajikan di atas piringnya.

Tidak memakan cukup lama Chenle sudah menyelesaikan makanan yang ada di piring lalu pergi ke kamarnya

Karena jika menunggu kedua orang tua nya itu hanya lah sia-sia saja

Flashback

"Bibi Tia cenapa mi dan di belum pulang" ucap Chenle kecil dengan suara cadel khas anak-anak.

"Tuan muda sebaiknya anda tidur tidak baik tidur terlalu larut" ucap bibi Tia membujuk Chenle kecil untuk tidur karena memang sekarang jam sudah menunjukkan 12 malam dan itu tidak baik untuk tuan mudanya.

"tapi can Lele mau unggu mi dan di" ucap Chenle kecil sedih.

"Mungkin saat anda besok membuka mata mereka akan datang"

"Benal cah" ucap Chenle kecil yang sudah menguap dan mengosok-gosokka mata karena memang jam tidur Chenle seharusnya paling maksimal jam 9 malam.

"Tentu saja, jadi tuan muda Chenle harus jadi anak yang pintar agar keinginannya terkabul" ucap bibi Tia sudah membawa Chenle ke dalam gendongan koala.

ᴄʜᴇɴʟᴇ ꜰᴛ. ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang