EIGHT

3K 170 2
                                    

- Happy Reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Happy Reading -


"Nyonya Jaemin ini buburnya" ucap bibi Tia yang baru saja masuk ke kamar Chenle.

"Tarus di samping saja dan ini bisa suruh pak Han membelikan obat untuk Lele" ucap Jaemin menyerahkan resep obat tersebut kepada bibi Tia.

"Tentu nyonya saya akan sampaikan kalau begitu saya permisi" ucap bibi Tia keluar kamar.

~~~

Jaemin akhirnya merasa benar-benar tenang melihat Chenle yang sudah minum obat dan tertidur kembali tanpa ada ringisan seperti tadi

Ceklek

Jaemin mengarahkan pandangannya ke arah pintu siapa gerangan yang memasuki kamar Chenle

"Jeno-ya" Jaemin langsung memeluk sang suami dan menangis.

"Sayang,, semua sudah baik-baik saja tenang yaa.." Jeno mbalas pelukan Jaemin dan menenangkan dengan mengelus lembut punggung sang istri.

"T-adi Lele dia kesakitan" ucap Jaemin serak.

"Iya,, sayang sekarang Lele sudah baik-baik saja lihat Lele sudah tidur pulas" ucap Jeno.

"Tapi tadi--"

"Sayang dengar ya semua sudah tidak apa-apa lagi, lebih baik sekarang kamu bersikap kan diri dulu, aku sudah bawakan pakaian dan hari ini kita menginap untuk menjaga Lele bahkan Jie juga ikut menginap" jelas Jeno mendapat anggukan dari Jaemin.

"Terimakasih Jeno-ya" ucap Jaemin sangat bersyukur memiliki Jeno menjadi pendamping nya.

"Cha.. Sekarang pergi lah dulu ke kamar tamu biar aku menunggu Lele di sini sembari kamu mbersihkan diri" ucap Jeno mengusak rambut Jaemin.

"Eug~ kalau begitu titip Lele anak aku ya" ucap Jaemin.

"Lele juga anak aku sayang" ucap Jeno gemas lalu pencium kening Jaemin penuh cinta.

Cup

Setelah percakapan itu Jaemin pergi ke kamar tamu dan Jeno menghampiri Chenle yang sudah tertidur lelap karena efek obat

"Lele sayang cepat sembuh.. Nanti jika sudah sembuh Ayah, Buna, Jie dan juga Lele kita pergi ke pantai untuk berwisata terserah nanti Lele pengen makan apa ayah turutin semuanya sekaligus merayakan hari ulang tahun kamu" monolog Jeno yang tentu saja tidak di dengar oleh Chenle.

Cup

Jeno tidak lupa memberikan kecupan kasih sayang di kening Chenle yang masih terasa panas itu

Keluarga yang seperti ini yang di inginkan oleh Chenle ada di sisinya untuk merawaat di ke adaan sakit

Tapi semua ke hangatan dan kebahagiaan yang di dapatnya justru dari orang lain bukan dari kedua orang tuanya

ᴄʜᴇɴʟᴇ ꜰᴛ. ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang