09

38 8 2
                                    

"Berapa yang harus ku bayar? Untuk dua jam?" Jungkook mengeluarkan kartunya.

"Langsung saja, tak perlu memberitahuku jumlahnya" Jungkook menyerahkan kartunya pada Jihyo, setelah Jihyo mendial nominal biaya yang harus dibayarkan perempuan itu menyuruh Jungkook untuk mendial PIN.

Pembayaran berhasil, setelah itu Jihyo langsung berlari untuk membalik tulisan Open menjadi Close. Itu artinya sampai cafe tutup sudah tak akan ada pembeli yang datang.

Nayeon menatap pria itu penuh tanya dan curiga.

'Apa maksud pria ini? Apa yang selanjutnya akan dia lakukan?' batin Nayeon.

"Ada apa ini?" tanya Jimin yang baru saja keluar dari dapur dan melihat cafe sudah ditandai tutup. Pria itu berdiri tepat di samping Nayeon, membuat Jungkook semakin panas.

"Ayo pulang. Sudah tak ada pengunjung yang datang. Pekerjaannya akan ringan dan temanmu tak kerepotan" ujar Jungkook sembari meraih pergelangan tangan Nayeon.

Nayeon yang tak bisa menghindari cekalan tangan itu hanya terbelalak kaget. Reaksinya tak jauh berbeda dengan Jihyo yang bahkan terbelalak lebih lebar lagi. Sementara Jimin menunjukukan tatapan menelisik penuh pertanyaan karena tak mengenal Jungkook.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Nayeon sembari menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Jungkook.

"Sudah malam ayo pulang. Jangan membuat orang rumah khawatir" Jungkook.

"Dia siapa?" tanya Jihyo sambil menunjuk Jungkook dengan jempolnya.

"Kau belum memperkenalkan aku pada teman-temanmu?" tanya Jungkook.

Nayeon melebarkan matanya. Sebenarnya apa mau pria itu? Sampai detik ini mereka tak memiliki hubungan yang harus diumumkan ke orang lain.

"Kalau begitu biar aku memperkenalkan diri" ujar Jungkook sembari mengeluarkan dompet untuk mengambil kartu namanya.

"Jeon Jungkook, calon suami Nayeon" Jungkook memperkenalkan diri sambil menyerahkan kartu namanya pada Jihyo.

"Apa?! Nay- kenapa-" Jihyo kaget dan tak bisa apa-apa.

"Itu tak benar, dia hanya bercanda" Nayeon menyangkalnya.

"Sayang kenapa kau tak mengakuinya? Hatiku-" Jungkook makin mengada-ada.

"Yak! Ayo ikut aku" Nayeon membekap mulut Jungkook dan menyeret pria itu keluar dari cafe sebelum membual banyak hal.

Sementara itu Jihyo dan Jimin masih mematung, mereka masih terlalu kaget mendengar pengakuan pria itu (Jungkook).

Jihyo menatap kartu nama di tangannya.

"Namanya tak asing" gumam Jimin lalu mengambil kartu nama itu dari tangan Jihyo.

'Sepertinya aku pernah melihatnya. Ini juga tak asing' gumam Jimin dalam hati. Setelah itu dia membaca setiap tulisan di kartu itu.

'Direktur SG Group?'

'Ah benar, aku mengingatnya. Kartu nama ini sama seperti kartu nama yang dulu tak sengaja dijatuhkan Nayeon. Jadi apa Nayeon sudah mengenalnya sejak lama? Apa dia saat itu berbohong?' gumam Jimin dalam hati.

"Apa selama ini Nayeon merahasiakan hubungannya dengan pria itu?" tanya Jihyo yang bahkan belum berkedip sangkin kagetnya.

"Eyy... Tadi Nayeon menyangkalnya. Kau tau sifatnya kan? Nayeon tak akan merahasiakan hal seperti itu" Jimin meyakinkan Jihyo untuk mempercayai Nayeon tapi sebenarnya dia sedang membohongi dirinya sendiri, karena Jimin juga masih bertanya-tanya

Ot[her] | About herTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang