2

33 7 2
                                    

"Ayo masuk ke dalam rumah, udara di luar sangat dingin" ajak Eunhye pada Jieun dan Mingyu.

"Benar, masuklah. Nanti aku akan menyusul. Aku akan memanggang ini bersama Nayeon, setelah itu membawanya masuk ke dalam" Wooje menimpali.

Setelah itu mereka bertiga masuk. Saat melewati Nayeon hanya Mingyu yang sedikit menunduk untuk permisi pada Nayeon. Sedangkan Eunhye langsung merangkul Jieun agar cepat-cepat masuk. Seperti biasanya, Eunhye menganggap Nayeon tak ada.

"Nayeon, kau mau membantu ayah meneruskan semua ini kan?" tanya Wooje untuk kesanggupan Nayeon.

"Ya, tentu saja"

Namun tak berselang lama Jieun dan kekasihnya keluar lagi untuk membantu.

"Appa, kami tak bisa hanya menunggu. Aku dan Mingyu akan membantu" ujar Jieun.

"Ya sudah, kemari lah"

Jieun mendekati Nayeon, sementara Mingyu mendekati Wooje.

"Kau datang sendiri lagi?" tanya Jieun.

"Ya?" Nayeon bingung dengan pertanyaan sang kakak. Jieun sudah tau kalau Nayeon tak memiliki kekasih, tapi kenapa perempuan itu selalu menanyakannya. Apa pertanyaan itu hanya untuk mengintimidasinya saja?

"Sudah kubilang bawa dan kenalkan kekasihmu pada kami agar aku berhenti cemas" Jieun menambahkan.

"Ya" jawab Nayeon sambil menundukkan kepalanya.

"Jangan hanya ya ya saja. Kau harus mencarinya. Jangan terlalu pemilih jika kau tak mau terus sendiri. Bukankah aku sudah sering mengenalkanmu pada kenalanku, mereka memiliki karir yang bagus. Kenapa kau terus menolak lelaki yang aku kenalkan?" Jieun mengomel.

Nayeon hanya diam. Memang jawaban apa yang bisa membuat kakaknya berhenti mengomel? Tidak ada.

Tak lama kemudian Eunhye keluar dari dalam rumah. Seperti biasa, untuk memperlakukan anak pertamanya layaknya anak kecil.

"Jieun... Pakailah sarung tangan ini"

"Tak sedingin itu bu. Toh di sini ada kehangatan dari bara api" Jieun menolak.

"Tetap saja kau harus memakainya"

"Ya sudah sini"


.



Sekarang mereka berdekatan di sekitar api untuk mencari kehangatan.

"Jieun tolong bawa jagung yang sudah matang ini ke sana" suruh Wooje.

"Biar aku saja. Itu masih panas, berbahaya" Eunhye yang mengambil alih.

Entah wanita itu sengaja atau tidak tapi ada jagung yang menggelinding dan jatuh ke tangan Nayeon yang sedang duduk, Nayeon yang saat itu tak mengunakan sarung tangan pun langsung merasakan panasnya.

"Akh" jerit Nayeon yang kaget dan juga merasa panasan.

"Apa kau terluka?" tanya Mingyu lalu mendekati Nayeon.

Lelaki itu ingin mengecek tangan Nayeon namun Nayeon langsung menariknya. Dia tak mau menjadi target omelan lagi.

"Ada apa?" tanya Wooje mendekat. Jieun pun ikut penasaran.

"Tidak apa-apa ayah" jawab Nayeon.

"Tadi jagung yang dibawa ibu tak sengaja jatuh mengenai tangan Nayeon" Mingyu yang menuturkan.

Wooje yang sedang berjongkok di dekat Nayeon itu mendongak menatap sang istri.

"Yak kenapa kau tak berhati-hati" celetuk Jieun menyalahkan Nayeon.

Ot[her] | About herTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang