18

30 6 1
                                    

Melanjutkan yang kemarin.

Setelah berbicara dengan sedikit ancaman Nayeon pun kembali ke ruang kerjanya. Di sana dia sudah ditunggu oleh ketiga rekannya.

"Hah.." Nayeon menghela nafas sembari menyeka pelipisnya yang bahkan tak memiliki keringat.

"Bagaimana kak?" tanya Dahyun.

"Rekan-rekanku semua, sepertinya kita harus pulang larut malam" ujar Nayeon dengan mimik wajah yang dibuat lelah.

"Aku sudah tau ini akan terjadi" Chaeyoung menurunkan bahunya.

"Kita akan pulang larut karna akan pergi makan malam bersama" ujar Nayeon dengan semangat.

"Maksudnya??" Chaeyoung menatap rekan-rekannya secara bergantian. Dia belum sadar kalau tadi Nayeon hanya mengerjai.

"Apa kau berhasil membujuk direktur?" tanya Chan.

"Ya" jawab Nayeon sambil mengangguk dan tersenyum.

"Ahh aku lega sekali" ujar Dahyun.

"Kalau begitu bagaimana kalau sekarang kita mulai mengerjakan tugas kita hari ini?" ajak Nayeon.

"Siap"

Mereka semua kini telah duduk dan menatap layar PC masing-masing untuk bekerja. Tak berselang lama ponsel Nayeon berdering, itu membuat ketiga rekannya menatap ke arahnya.

"Oh maaf aku lupa memode silent ponselku. Silahkan lanjutkan pekerjaan kalian, aku akan mengangkat panggilan ini terlebih dulu" Nayeon meminta maaf karena merasa bersalah sekaligus izin untuk keluar dari ruangan itu sebentar.


.


Setelah di luar Nayeon langsung mengangkat panggilan dari Jungkook itu.

"Ya? Ada apa?"

"Begini. Sepertinya nanti aku tak bisa menjemputmu, ada sesuatu yang harus dilakukan. Jadi aku sudah meminta sekretarisku untuk menjemputmu"

"Oh begitu, tak apa. Aku bisa pulang menggunakan taxi"

"Sudah kubilang sekretarisku yang akan menjemputmu"

"Tidak perlu. Rencananya sepulang dari kantor aku dan rekan-rekanku akan pergi makan-makan. Sepertinya akan pulang cukup larut. Jadi aku tak ingin merepotkan sekretarismu" jawab Nayeon menuturkan.

"Jadi kau akan makan-makan? Pasti minum juga kan? Ah itu lebih berbahaya kalau kau menggunakan taxi. Jangan terlalu banyak minum"

"Ya, aku akan minum sedikit. Jadi itu tak akan mempengaruhi kesadaranku. Kau tenang saja"

"Ya sudah kalau begitu, nanti aku hubungi lagi"

"Eungg"

Setelah itu panggilan berakhir Nayeon kembali ke ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Beralih ke tempat Jungkook.

Jungkook segera mengakhiri panggilannya dengan Nayeon saat seseorang memasuki ruang kerjanya. Itu adalah sang kakek, Jeon Daeho.

Pria tua itu memang berjalan menggunakan tongkat, tapi ketegasan masih terlihat di wajahnya.

"Sejauh ini rencanamu berjalan lancar?" tanya pria tua itu tanpa basa-basi.

"Ya, menurutku begitu" jawab Jungkook.

"Lalu kapan pertemuan antar kedua belah pihak keluarga dilakukan?" tanya Daeho.

"Lebih baik segeralah langsungkan pernikahan. Meskipun terasa masih lama, tapi pemilihan penggantiku hanya kurang dari dua bulan lagi. Dan kau harus memiliki banyak kupon untuk memenangkannya" lanjut pria tua itu.

Ot[her] | About herTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang