"In-i kamarmu?" tanya Jungkook sambil menunjuk asal barang yang ada di sana.Kecanggungan menyelimuti keduanya.
"Eum... Y-ya. Tapi aku tak bermaksud begitu. Aku salah jalan" Nayeon mencari alasan.
"Ayo ke-"
Jungkook mengecup bibir Nayeon sebelum perempuan itu mengajaknya keluar dari sana. Hanya kecupan singkat, kecupan untuk mengecek kesanggupan.
Sementara itu Nayeon hanya terdiam, dia syok. Saat ini dia hanya menatap Jungkook yang wajahnya hanya berjarak sejengkal jari dari wajahnya. Tentu saja dengan pikiran kosong.
Setelahnya Jungkook mulai mendekatkan bibirnya lagi.
"Yah apa yang kau lakukan?" tanya Nayeon sambil memalingkan wajahnya. Kali ini dia tak menggunakan nada tinggi.
Jungkook yang merasa ditolak pun menegapkan tubuhnya. Situasi kembali canggung.
"Nayeon!"
Dua anak manusia itu bergidik kaget ketika mendengar seruan Jieun. Itu karena mereka sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing.
"Nayeon, kau mendengarku tidak?!"
"Y-ya" jawab Nayeon terbata yang kemudian keluar dari kamar untuk menghadap sang kakak.
"Aish... apa yang kulakukan?" Jungkook mengacak-acak rambutnya karena merasa malu. Setelah mengatur nafas dia keluar menyusul Nayeon.
.
"Tolong belikan aku ayam panggang" suruh Jieun.
Ternyata alasan perempuan itu berseru keras saat memanggil adalah untuk menyuruh Nayeon.
"Kenapa tidak menggunakan layanan pesan antar saja?" tanya Nayeon.
"Restoran yang menjual ayam panggang yang ku maksud tak menyediakan layanan pesan antar. Jadi kau harus ke tempatnya langsung"
"Toh itu tak jauh dari sini, kau bahkan bisa berjalan kaki" Jieun.
Nayeon menghela nafas.
"Cepat"
"Iya" Nayeon menurut, toh setidaknya tadi Jieun menggunakan kata tolong.
"Aku akan ikut bersamamu" ujar Jungkook. Yang kemudian mengikuti langkahan kaki Nayeon.
.
Nayeon memutuskan untuk berjalan kaki, biar saja kalau lama. Dia ingin memberi pelajaran pada sang kakak agar memikirkan konsekuensi sebelum berbicara.
"Apa kau sama seperti Cinderella?" Gumam Jungkook.
"Maksudmu memiliki Ibu tiri atau semacamnya? Tidak, wanita yang selama ini yang kau lihat adalah ibu kandungku"
"Tapi kenapa kehangatannya terasa palsu. Perempuan tadi pun terasa seperti bukan kakak kandungmu"
"Kalau begitu cobalah beritahu mereka untuk bersikap hangat padaku"
"Apa? Tidak. Aku tak berani. Aku belum memiliki hak untuk itu"
"Bagaimana kalau itu dingin" ujar Jungkook selanjutnya.
Nayeon menatap Jungkook bingung.
"Maksudku ayam panggangnya. Seharusnya tadi kita naik mobil saja"
"Biarkan saja dingin. Agar dia menghangatkannya sendiri. Setidaknya dia harus berusaha sebelum menyantapnya"
"Kak Nayeon"
Nayeon berhenti berjalan, begitupun dengan Jungkook. Mereka berdua bertemu dengan dua rekan kerja Nayeon, Dahyun dan Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ot[her] | About her
RomanceAbout Her : Ketika dia selalu menjadi orang yang harus mengalah. Apakah selamanya akan seperti itu? Dapatkah dia bisa merubahnya? Akankah dia bahagia?