Kini Jennie tengah berada di atas ranjang bersama Lisa, tadi sore Tiffany dan keluarga Kim's satu persatu memvideo Call Lisa, mereka sangat khawatir keadaannyaPck
Pck
PckLisa tengah meminum nutrisinya, tadi Jennie merasakan dadanya sangat sesak jadi dia meminta Lisa untuk melakukan kegiatan rutinnya dulu
Jennie mendekap kepala Lisa dia terus-menerus mencium kening Lisa menyalurkan kasih sayangnya pada putri semata wayangnya
"Kata dokter besok baby pulang"
"Emm"
"Kemana hurm?" Tanya Jennie melihat anaknya, dia mengusap luka lebam Lisa
Lisa menghentikan aktivitasnya sebentar "ke kakak"
Jennie mengangguk "besok kita kesana"
Lisa mengangguk "baby kangen Daddy mommy"
"Baby ingin ke Korea?"
Lisa mengangguk "baby kangen Daddy dan auncle"
Jennie mengangguk "Lusa kita berangkat"
Lisa mengangguk dia melanjutkan kembali kegiatan nya, Jennie mengusap kepala putrinya
"Masih sakit sayang?"
Lisa menggeleng "jika di tekan sakit"
"Besok mommy belikan salep"
Lisa mendongak melihat Jennie "sudah kenyang my"
Jennie mengangguk, dia menutup kembali dan merapikan pakaiannya
"Mom apa JK tadi baik-baik saja?"
Jennie mengangguk "bukannya tadi baby sudah berbicara dengan nya?"
"Baby lupa hihihi"
Jennie tersenyum "baby suka ya sama JK"
Lisa terkejut dia menatap Jennie "maksud mommy?"
Jennie menangkup wajah Lisa "mommy pernah muda mommy pernah remaja, baby suka kan dengan JK?"
Lisa menggeleng "tidak baby hanya mengkhawatirkan keadaan nya lagian kan JK teman baby mom"
Jennie melepaskan tangannya dari pipi Lisa dia mengangguk "oh begitu"
Lisa mengangguk "iya mom lagian baby masih sekolah ngapain pacaran buang-buang waktu lebih baik baby cari prestasi dan buat mommy bangga dengan baby"
Jennie tersenyum senang, dia menopang kepalanya "benarkah?"
Lisa mengangguk "benar mommy"
Jennie mengusap lembut kening Lisa "jangan perpacaran baby, nanti saja jika baby suka bekerja dan memiliki penghasilan sendiri untuk sekarang baby tidak kekurangan materi dan kasih sayang mommy kan?"
Lisa menggeleng "tidak" ucapnya sambil memeluk Jennie
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
"Apa yang kau lakukan hah? Kau menyukai putri Jennie, si pembunuh itu?"
JK hanya menunduk dia tak berani menjawab
"Kau ini benar-benar sialan, kenapa kau menyukai nya? Dia membunuh kakak mu bodoh"
JK menatap papa nya "kakak meninggal karena memang takdirnya bukan karena aunty Jennie"
Plak
"Kau masih kecil mana tahu? Berhenti melawan ku aku orang tua mu" pekik Papa JK
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Mommy 2: Love Letter For You (End)
Teen FictionJenlisa Shipmom season 2