8 -- Kondisi

445 61 23
                                    

Sejujurnya aku bingung alur chapter ini mau dibawa kemanaಥ‿ಥ

Karna jujur ini aku maksa banget buat update....

Jadi aku bikin keadaan para Elemental yang lain ketika menyadari Trio Cool hilang dari sana.

Oke, segitu dulu.

Maaf kalo ada typo~

.
.

.
.

"Mereka hilang, Gempa!"

Taufan tadi disuruh oleh Gempa untuk menyusul Halilintar yang ingin menjemput kedua adiknya, tapi Taufan sama sekali tak menemukan kakak dan kedua adiknya di manapun.

"Ada apa, Kak Taufan?" tanya Thorn.

"Bagaimana bisa hilang? Kak Taufan sudah mencari mereka?" tanya Gempa.

"Aku tidak dapat menemukan mereka bertiga di laboratorium, dan aku sudah mencari ke kamar kita semua juga," jawab Taufan.

"Kak Taufan tak menemukan petunjuk apa pun di laboratorium Solar? 'Kan tidak mungkin mereka hilang begitu saja," ucap Blaze.

"Oh! Aku menemukan ponsel Kak Hali yang tergeletak di lantai." Taufan mengeluarkan sebuah ponsel dari saku celananya.

"Mungkin kita bisa coba mengecek ke laboratorium Solar," usul Gempa.

"Siapa tau ada benda yang Taufan lewatkan dan tidak dia periksa," lanjutnya.

"Baiklah, ayo."

...

Skip time, mereka sudah berada di depan ruangan laboratorium milik Solar. Taufan lalu membuka pintu didepannya, dan mereka semua pun masuk.

"Eh, ada lemari."

Semua sontak mengalihkan pandangannya ke arah Thorn yang sedang berdiri di depan sebuah benda besar yang terlihat seperti lemari.

"Hah? Mana― Aw!" Blaze ingin menghampiri Thorn, tapi dirinya malah tersandung sesuatu.

"Blaze, kau tidak apa-apa?" tanya Gempa sambil membantu Blaze untuk duduk.

Taufan mengambil benda yang membuat Blaze tersandung tadi. "Remote?" gumamnya.

"Ish, kau ini, Blaze. Berhati-hatilah kalau berjalan," ujar Taufan, ia berjalan mendekat ke arah Thorn.

"Apa lagi yang anak itu ciptakan? Lemari pakaian yang bisa dibuka dengan remote control?" tanya Taufan sambil melihat remote dan mesin besar itu secara bergantian.

Saat ingin menyentuh tombol di remote, tangan Taufan lebih dulu di tepis oleh Thorn. "Jangan main sentuh dulu, Kak Taufan! Siapa tau ini berbahaya!" ucap Thorn.

"Thorn benar, Kak Taufan. Solar 'kan selalu membuat penemuan yang aneh...." tambah Gempa sambil berdiri di samping Taufan.

Manik Oranye milik Blaze memindai seisi ruangan itu. Pandangannya tiba-tiba tertuju ke sebuah buku yang ada di atas meja.

Blaze lalu mengambil buku itu, lalu membaca judulnya. "Ini ... Buku rancangan eksperimen milik Solar." Di sampul buku itu ada tulisan 'Rancangan eksperimen'.

Pahlawan Antardimensi [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang