.
."Foto siapa ini?"
Mereka bertiga kini sedang berada di kamar yang Supra pinjamkan untuk mereka tinggal sementara.
Ice menemukan sebuah foto terpajang di dinding, ia melihat foto itu dengan seksama.
"Foto? Mana?" Solar ikut berdiri di sebelah kiri Ice untuk melihat foto yang ditunjukkan.
"Eh, bukannya ini ... Aku dan kak Hali?"
Disitu, terlihat Halilintar, Solar, serta Supra sedang berfoto di sebuah taman.
"Aku? Dimana?" Halilintar ikut nimbrung dengan berdiri di sebelah kanan Ice.
"Ah iya, seharusnya diri kita juga ada di dimensi ini, kan? Itu berarti di foto adalah aku dan Solar dari dimensi ini," ucap Halilintar.
"Sekarang pertanyaannya, dimana diri kita yang ada disini?" tanya Ice.
"Kalau disitu aku dan kak Hali berfoto dengan Supra, artinya Supra punya hubungan dengan kami dari dimensi ini," ujar Solar.
"Apa kita bisa menanyakan pada Supra tentang kami berdua yang ada di foto?" tanya Halilintar.
"Bisa saja,"
"Ya sudah, nanti kita tanyakan pada Supra," kata Solar.
.
~✿~
."Jadi maksudmu ... Ada dua orang yang mirip seperti Solar dan Hali datang kesini? Juga satu orang seperti Ice?"
Supra mengangguk, membenarkan ucapan orang didepannya.
"Sekarang dimana mereka?" tanyanya.
"Di ruangan dekat gudang, aku pinjamkan kamar itu untuk mereka," jawab Supra.
Orang didepannya memandang Supra, "Ini bukan halusinasi mu lagi, kan? Aku tau kau masih belum bisa melupakan mereka," ucapnya.
"Kali ini bukan, kak. Aku yakin."
"Mereka bukan mata-mata dari penjahat itu, kan?" tanyanya lagi.
"Kurasa bukan," Supra menatap orang didepannya. "Kak Gem, tolong biarkan ... mereka disini sementara, ya?" pintanya.
Gempa menghela nafas, "Pertama-tama aku harus menemui mereka dulu," ujarnya.
Supra tersenyum, "Terimakasih, kak."
"Baiklah, ayo temui mereka," ajak Gempa.
Supra mengangguk, mereka berdua berjalan menuju kamar yang ditempati Halilintar, Ice, dan Solar.
.
~✿~
.
Ceklek....Halilintar dan Solar menoleh ke arah pintu, ada Supra dan Gempa disitu.
"Maaf mengganggu, kakak ku ingin bertemu dengan kalian sebentar," ucap Supra.
"Oke,"
"Perkenalkan namaku Gempa, aku kakaknya Supra. Kalian?" tanya Gempa.
"Aku Petir, ini Cahaya dan yang sedang tidur itu Air," jawab Halilintar.
"Benar-benar mirip...." batin Gempa.
"Ooh begitu, baiklah—" ucapan Gempa terhenti karena suara gedoran pintu dari bawah.
"Ah maaf, sepertinya aku tadi mengunci pintunya, aku kebawah dulu!" Gempa kembali ke lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pahlawan Antardimensi [OG]
PertualanganEksperimen 341 ciptaan Solar menyebabkan dirinya dan kedua kakaknya harus terjebak dalam dimensi lain. Satu-satunya cara untuk kembali adalah dengan menyelesaikan masalah yang ada dalam dimensi tersebut. Akankah mereka bisa kembali ke dimensi asal...