Prolog

1.2K 112 8
                                    

.
.
.

Stasiun Tapops

.
.

Terlihat 'ia' tengah berkutat di lab kesayangannya. Menciptakan sebuah penemuan baru. Dimana penemuan ini bisa mengantarkan seseorang ke dunia lain (bukan akhirat).

Ia menamakan mesin ini sebagai, mesin antardimensi

Mesin ini bisa mengantarkan Mu ke dunia atau dimensi lain. Juga mesin ini menggunakan teknologi Alternatif Univers. Kamu bisa pergi ke Dimensi lain untuk menemui Dirimu di Dimensi itu.

Di Dimensi lain, yang terjadi tidak selalu sama dengan di Dimensi asal mu. Misalkan, Kamu di Dimensi ini adalah seorang jones yang sudah bertahan bertahun-tahun lamanya.

Nah, bisa jadi di Dimensi lain Kamu berpacaran dengan tujuh orang kembaran dengan sifat yang berbeda-beda :D.

Selain itu, ada lagi kemungkinan lainnya. Misalnya, Kamu di Dimensi lainnya adalah seorang penyihir yang sangat kuat dan bisa mengalahkan Naga yang mencuri batu sakti.

Ya~ ada banyak sekali kemungkinan yang terjadi di Dimensi lain. Who knows?


Sudah berjam-jam ia berada disini, hanya untuk menyelesaikan eksperimennya itu.

Seorang remaja dengan ciri khas topi dinosaurus putih bercorak abu dan emas yang diletakkan agak miring dari posisi seharusnya, tak lupa kacamata visor kuning yang menutupi manik Silver nya.

Dia Solar, Boboiboy Solar. Merupakan adik bungsu dari ketujuh kembaran Boboiboy Elemental. Dia juga yang dikenal paling 'jenius' di antara kakak-kakaknya.

Solar sudah merencanakan proyek ini sejak lama, dan Dia ingin hari ini sudah harus selesai. Karna Ia ingin mencobanya.

Solar berjam-jam disini juga tidak sendirian, Dia ditemani dengan 'kakak pecinta biru' nomor duanya. Yup, tidak lain dan tidak bukan Ia adalah Boboiboy Ice!

Apa yang dilakukan Ice selama berjam-jam di lab Solar? Membantunya? Oh tentu tidak, Ia sedang melakukan aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan hariannya. Yaitu tidur.

...

~✿~

...

Disisi lain, para Elemental (minus Solar dan Ice) sedang berkumpul di ruang makan bersama sahabat-sahabat mereka....

"Kak Hali, coba Kau panggil Solar dan Ice. Sudah berjam-jam Mereka tidak keluar, dan ini sudah waktunya makan," ucap Saudara Elemental nomor 3, Boboiboy Gempa.

Halilintar yang sedang memainkan ponselnya pun menoleh ke arah Gempa. "Dimana Mereka?" tanyanya.

"Ada di lab Solar," jawab Gempa.

Halilintar berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju lab Solar.

..
~✿~
..

"B-berhasil!" teriak Solar dari dalam lab-nya.

"Yeah! Sudah kuduga! Aku memang hebat! Ahahahaha!" Dia menari-nari tidak jelas di dalam ruangan dengan perasaan senang, karena eksperimennya berhasil.

Saking senangnya, Ia tak sengaja menyandung sesuatu berwarna biru yang tergeletak di atas lantai. Alhasil, Dia pun terjatuh.

"Aduh!" rintihnya. "Aku menyandung apa-- kak Ice?" Dia melihat ke bawah, oh, ternyata Dia menyandung kakak nya.

"Huh? Hoaamm ... Selamat pagi," ucap Ice sambil bangkit dari tidurnya.

"Pagi? Ini sudah malam, tahu!" kata Solar.

Ceklek....

Pintu dibuka oleh Halilintar, menampakkan sang empu sedang memencet-mencet ponselnya.

Halilintar menunduk, menatap kedua adiknya yang sedang terduduk di lantai. "Sedang apa kalian? Ayo makan. Gempa sudah menunggu," ujarnya.

"Baik," ucap Solar dan Ice serentak.

Ketika Ice bangkit dari duduknya, Ia melihat sebuah remote di atas meja dan juga benda besar seperti lemari. Karena penasaran, Ka pun mengambil remote itu.

"Solar, ini apa?" tanya Ice, Solar yang sedang berbincang dengan Halilintar pun menoleh. "Oh itu-- t-tunggu kak Ice! Jangan ditekan!--" Solar panik.

Bipp....

Terlambat, Ice sudah menekan tombol merah di remote itu. Dan secara otomatis, pintu pada mesin besar terbuka. Lalu menyedot mereka bertiga kedalamnya.

"WAAA!!!"

...
~✿~
...

Di sebuah tempat yang tidak diketahui lokasi pastinya, sebuah portal terbuka. Lalu mengeluarkan tiga makhluk dari dalamnya.

Bruk...!

Mereka bertiga terjatuh, dengan posisi Ice di paling bawah, diatasnya ada Halilintar, lalu Solar di paling atas.

"Adeh, bangun kalian!" rintih Ice.

Segera, Mereka berdua pun bangun. Karena takut saudara biru mereka jadi manusia gepeng.

"Ugh ... Kita dimana?" tanya Ice.

"Di Dimensi lain ... Mungkin?" jawab Solar dengan tidak pasti.

Halilintar melihat sekelilingnya. Ini seperti hutan, namun pohon pohon disini memiliki bentuk yang aneh. Seperti ... Sate atau kembang gula mungkin...?

"Huh ... Bencana," keluh Halilintar.

.
.
.

To Be Continued
...

.
.
.
.

.
.
.

.
.

.

Baru Prolog, jadi pendek dulu lah, ya.

Pahlawan Antardimensi [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang