9 -- Dasar Kotak!

379 68 10
                                    

Ini lanjutan dari chapter tujuh, yaa.

Maaf kalo ada typo~

.
.
.

.
.
.

"BERHENTI, ADU DU!"

Dengan secepat kilat ia berlari, membelah angin demi mengejar si hijau kotak-- musuh bebuyutannya.

Halilintar bisa saja langsung melemparkan pedangnya pada Adu Du, namun ia tak mau mengambil resiko untuk melukai orang yang dibawa bersama Adu Du.

"Dasar kotak!" batin Halilintar kesal.

Tapi tunggu, apa yang sebenarnya terjadi?

Kenapa di awal chapter langsung dimunculkan Halilintar yang sedang mengejar Adu Du?

Biar aku jawab....

.
~✿~
.

"AAAA!"

Suara teriakan Gempa dari lantai dua tentu saja mengejutkan semua orang di lantai bawah. Supra, Gentar, dan dua Ice langsung pergi ke atas untuk mengecek keadaan Gempa.

Ketika sudah sampai di lantai atas, Supra melihat Gempa yang terduduk di depan pintu kamarnya sendiri. Matanya menatap kaget kepada 'sesuatu' yang ia lihat di dalam kamarnya.

"Kak Gempa, ada apa?" tanya Supra.

Gempa menunjuk ke dalam kamarnya dengan tangannya yang bergetar. "Lihat! Penyusup!!"

Supra dan Gentar langsung melihat ke dalam kamar Gempa, sementara Ice menghampiri Gempa. Dan Ice satu lagi mengetuk-ngetuk pintu kamar disebelahnya.

"He?" Nampak sebuah robot berwarna ungu sedang mengotak-atik laci lemari di kamar Gempa.

"Hoy! Siapa kau?!" Gentar menghampiri robot itu.

Robot itu menoleh. "Eh, jangan mendekat! A-atau aku akan menembak mu!" Dia mengeluarkan sebuah pistol besar yang entah darimana datangnya.

Author pun tidak tau....

Tiba-tiba, sebuah hologram muncul dibelakang si robot. Yang membuat kaget adalah orang yang muncul di hologram tersebut.

"Itu Adu Du!" pekik Supra.

"Probe, cepat kembali. Aku sudah mendapatkan dia!" perintah Adu Du.

Probe, si robot ungu tadi berbalik. "Tapi Encik Bos, aku belum mendapatkan surat itu."

"Tinggalkan saja! Aku sudah punya yang lebih baik."

"B-baik, Encik Bos!" Probe segera terbang melayang keluar dari kamar, melewati Supra dan juga Gentar.

"WOI! BERHENTI KAU!" teriak Gentar, ia dan Supra kini mulai mengejar Probe.

Sementara itu, pintu kamar disebelah kamar Gempa sudah terbuka. Memunculkan Halilintar yang langsung melesat untuk ikut mengejar Probe.

Pahlawan Antardimensi [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang