16 -- Membelah ikatan

281 33 20
                                    

.
.

"Beraninya kau mengacau kerajaan ini?!"

Sang musuh yang ada di hadapannya terkekeh sinis. "Tentu saja aku berani, aku bukan sepertimu. Pangeran yang lemah!"

Ia menggeram kesal, menatap tajam pada insan didepannya. "Lebih baik kau pergi sebelum aku menghabisimu!"

"Kau? Ingin menghabisi aku?" Tawa menggelegar terdengar.

"Coba saja kalau kau bisa!"

Langsung saja ia melesat dengan kekuatannya, menuju ke arah sang musuh dengan pedang ditangan kanannya.

Baru saja akan menebas, namun pria dengan rambut berwarna oranye kemerahan itu dapat menghindar dengan mudahnya. Tak sampai disitu, ia terus menerus mencoba mengayunkan pedangnya agar mengenai sang musuh.

"Hahaha, ada apa? Apakah kau kesulitan, Pangeran?"

Tangannya digenggam oleh sang musuh, sehingga ia tidak bisa menggerakkannya. Namun ia tidak menyerah, memanfaatkan tangan satunya untuk meninju sang musuh, tapi tetap tidak bisa.

Sang musuh merebut pedangnya, lalu melemparnya ke sembarang arah. Dia beralih mencengkram kerah baju anak dihadapannya, mengangkat tubuh itu dengan tangannya.

"Pangeran Mahkota yang malang...."

Ia menatap sinis sambil terus memberontak dari cengkraman sang musuh. "Lepaskan aku, sialan!"

"Khe, kau pikir kau bisa menghentikan ku dengan kemampuanmu itu? Bahkan mempertahankan ikatan saja kau tidak bisa!"

"A-apa maksudmu?!"

Petir bergemuruh, angin berhembus kencang menerpa surai hitamnya. Sang musuh masih menatapnya dengan tatapan yang meremehkan, tapi sungguh, ia bingung dengan perkataan sang musuh.

"Kau tahu apa yang menyebabkan semua ini, Pangeran Voltra yang terhormat?" Tangan kirinya mengeluarkan bola berwarna hitam aneh, sepertinya itu akan digunakan untuk menyerang Voltra.

"Pertama, Raja yang meninggal karena diracuni. Kedua, adik bungsumu yang terkena penyakit. Dan ketiga, penyerangan yang terjadi hari ini.

Mau tahu faktanya? Ini semua terjadi karena dirimu, lebih tepatnya keegoisan dari dirimu."

Voltra mengernyit. "Apa yang kau bicarakan? Kenapa ucapanmu sama sekali tidak masuk akal sedari tadi?!"

Bukannya menjawab, sang musuh malah kembali berbicara yang membuat Voltra semakin bingung. "Kau seperti, membelah ikatan dengan keluargamu sendiri."

"AAAAARRGHH!!!!"

Akhir dari kalimat sang musuh tadi ditandai dengan Voltra yang menjerit kesakitan karena tubuhnya diserang oleh bola hitam yang dibuat sang musuh tadi.

Tubuh Voltra melemah, sang musuh kemudian menghempas tubuh Voltra begitu saja ke tanah. Lalu ia melenggang pergi meninggalkan Sang Pangeran Mahkota yang tergeletak.

Pangeran yang malang.

Dia sudah berusaha melakukan yang terbaik, sebagai Pangeran Mahkota. Namun kenapa ia bisa menjadi selemah ini, hanya karena keegoisannya?

Apakah dia begitu lemah? Apakah yang dikatakan sang musuh itu benar? Bahwa ia secara perlahan akan membelah ikatan antara dirinya dan keluarganya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pahlawan Antardimensi [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang