#5: Undangan

129 13 5
                                    

Siang berikutnya.

Mingi sedang berada di kamarnya, tengah asyik menatap layar ponselnya sambil senyum-senyum sendiri, layaknya orang sedang kasmaran. Tiba-tiba, Yunho menghampirinya.

"Mingi. Mangan, ora? (Makan, nggak?)" tanya Yunho.

"Wis (Udah)" jawab Mingi singkat, padat, dan santuy.

"Bohong banget. Kapan makannya lu?"

"Kemaren"

"Lah, itu mah kemaren. Buat hari ini?"

"Ntar aja gue, nunggu makan siang gratis"

"Goblok. Buruan makan, sono! Bang Seonghwa bikin bakso buat makan siang. Ada Wooyoung sama bang Hongjoong juga di sana"

"Lah, lu sendiri. Udah makan, belom?"

"Udah, tadi"

"Ya udah"

Sebenarnya, Mingi lagi males banget makan. Tapi, karena paksaan sohibnya, akhirnya ia bangkit dari tempat tidur menuju ruang makan.

Di ruang makan, sudah ada Wooyoung dan Hongjoong yang sedang menyantap bakso. Mingi pun ikut bergabung.

"Lu udah makan?" tanya Hongjoong.

"Ya kalo gue udah makan nggak bakalan ke sini, lah, bang" jawab Mingi.

"Makan sono! Bang Seonghwa bikinin kita bakso, tuh. Enak, tauk!" sahut Wooyoung.

"Ya, udah tau"

Mingi segera beranjak dari meja makan menuju dapur.

"Bang, masih inget Eevee, nggak?"

PFFT!

Pertanyaan Wooyoung membuat Hongjoong menyemburkan kuah bakso yang baru saja diseruputnya. Mingi yang sedang menyendok nasi menoleh dan bertanya, "Hah?! Eevee?!"

"Iya, Eevee. Mantan gue" jawab Hongjoong sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"Mantan lu? Lu pernah pacaran sama Pokemon apa gimana?"

"Bukan gitu, Gi. Nama aslinya Musdalifah. Eevee itu nama panggilan sayang dari gue waktu masih pacaran" Hongjoong meminum air putih sejenak. "Kalo diinget-inget lagi waktu pacaran sama dia, iih. Geli"

Wooyoung mengangguk-angguk, "Iya, lo bucin banget dulu sama dia"

"Ho'oh"

Mingi meletakkan sepiring nasi beserta semangkuk bakso di atas meja, lalu bergumam, "Hadeh baaang, bang. Udah bagus orangtuanya ngasih nama 'Musdalifah', elu malah manggil dia pake nama Pokemon"

"Ya namanya juga pernah bucin, Gi" kata Hongjoong.

"Terus, kenapa lo bisa putus sama dia?"

"Kan waktu itu gue masih beda keyakinan sama dia"

"Oh. Maksud lu, lo yakin dianya nggak yakin, ya?"

Perkataan Mingi sontak membuat Wooyoung dan Hongjoong tertawa.

"Ada-ada aja lu, Gi! Bukan begitu maksudnya" Hongjoong menoleh ke arah Wooyoung. "Eh, iya. Emang kenapa, dah, lo nanyain gue soal Eevee?"

"Semalem, ada yang ngasih gue undangan. Katanya itu buat lu. Bentar, ya"

Wooyoung beranjak dari meja makan dan mengambil surat undangan pernikahan dari kamarnya lalu menyerahkannya kepada Hongjoong. Secara seksama, ia membaca undangan tersebut. Tertulis di sana bahwa sang mantan akan menggelar akad nikah dan resepsi pada esok hari.

"Gimana? Besok lu bakalan dateng, nggak?" tanya Wooyoung.

"Insya Allah, kalo ada yang mau nemenin gue ke kondangannya Eevee" jawab Hongjoong.

SATU ATAP || ATEEZ [✓] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang