Keesokan harinya.
Hujan deras tengah mengguyur daerah sekitar komplek. Seonghwa termenung menatapnya dari balik jendela.
"Huft. Gimana gue mau jemur pakaian kalo hujannya sederes ini?" gumamnya.
Hongjoong yang baru bangun menghampirinya.
"Hujan jangan diliatin terus. Ntar jadi jatuh cinta deh, lu" sahutnya.
"Bacot lu- Eeeh, Hongjoong! Udah sehat?" kata Seonghwa.
"Alhamdulillah. Ini semua berkat elu dan mereka yang udah doain gue. Eh, lu tau, nggak?"
"Apa?"
"Semalem gue mimpi dikelilingi tujuh malaikat. Tapi, mukanya mirip muka lu sama mereka"
"Oh ya? Apa ini karena gue sama yang lainnya tidur di kamar lu?"
"Hah? Jadi yang lainnya pada tidur di kamar gue? Termasuk lu juga?"
"Iya. Gue yang mutusin buat tidur di sana. Yaaa, buat nemenin lu doang"
Hongjoong terharu, "Aah... lu masih aja kayak dulu. Baik banget"
"Anjing! Hujan lagi!"
Seonghwa dan Hongjoong menoleh ke arah Mingi yang tiba-tiba marah tanpa jelas.
"Mingi! Bisa nggak, buat jaga omongan lu? Nggak baik!" tegur Hongjoong.
"Eh, bang Hongjoong. Udah sembuh?" sahut Mingi.
"Alhamdulillah, udah. Eh, gue kasih tau, ya? Kalo lu nggak bisa ngomong yang baik-baik, mending diem aja"
"Ya maaf, bang"
Seonghwa kemudian menyahut, "Lu mau kemana pake baju rapih-rapih begini?"
"Mau main" jawab Mingi ragu-ragu.
"Gue heran deh, sama lu. Kenapa sih, lu jadi sering pergi-pergi?"
"Ya gapapa. Emang lagi pengen healing aja"
Seonghwa memutar bola matanya, "Ya udah. Kalo gitu, lu nunggu healing-nya sampe hujannya selesai"
"Kapan selesainya?" keluh Mingi.
"Yah, hujan kayak gini paling selesainya nanti siang" sahut Hongjoong.
****
Di luar perkiraan Hongjoong, hingga sore hari hujan tak kunjung reda. Malah hujannya semakin deras. Para penghuni pun mulai merasa bosan. Nonton TV bosan, beberes bosan, bahkan mau tidur pun bosan.
"Aah... bosan banget" keluh Wooyoung.
"Pengen keluar tapi hujan" gumam Mingi.
"Pengen maen hujan jadinya" ucap San.
"Jangan. Ntar sakit lho, kayak gue" sahut Hongjoong.
Lantaran kasihan melihat kawan-kawannya merasa bosan, Jongho akhirnya memberikan sebuah ide, "Gaes, gimana kalo kita main game aja?"
"Game apaan?" tanya Yeosang.
"Hm... Ah! Gimana kalo kita main truth or dare?"
Sebenarnya, Jongho lagi pengen mancing Mingi untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia sembunyikan. Ia berharap, dengan bermain truth or dare, Mingi bisa mengatakan yang sejujurnya kepada teman-temannya.
"Hm. Kayaknya lu punya maksud tersirat di balik ajakan truth or dare" Yunho mulai curiga dengan Jongho. "Tapi... boleh, deh. Yuk!"
Jongho dan yang lainnya duduk mengelilingi meja ruang tamu. San juga sudah siapkan sebuah pulpen yang diletakkan di tengah meja. Cara bermainnya pun cukup mudah. Seseorang akan memutar pulpen tersebut, dan orang yang ditunjuk oleh ujung pulpennya akan diberikan dua pilihan: truth atau dare.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU ATAP || ATEEZ [✓] [Revisi]
Fiksi Penggemar"Bang, numpang nginep disini selamanya. Boleh nggak?" Dulu terbiasa tinggal sendiri, kini Hongjoong harus berbagi rumah dengan teman-teman kuliahnya dulu. Akankah dia bisa beradaptasi dengan keramaian di dalam satu atap? ATEEZ fanfict (agak) melokal...