#2: Subuh di Rumah Hongjoong

235 22 7
                                    

Malam harinya.

"Gaes, ntar sholat Subuh di sini aja, ya"

Perkataan Hongjoong tadi membuat seisi rumah terkejut.

"Di sini? Bukannya di komplek ini ada masjid ya?" Jongho bertanya-tanya.

"Ada sih. Sekalian, hehe, jajal ruang mushola yang baru gue bikin" jawab Hongjoong terkekeh-kekeh.

Hongjoong sudah menjadi mualaf sejak November tahun lalu, dan baru bikin ruang mushola di dalam rumahnya dua bulan kemudian. Tapi belum pernah dipake karena dia lebih sering sholat di kamar tidurnya.

Sebetulnya, ruang mushola itu dulunya adalah sebuah gudang. Namun ia sengaja menyulap gudang tersebut menjadi mushola yang indah, lengkap dengan tempat wudhu yang berada tepat di depannya, agar orang-orang yang bertamu di rumahnya bisa beribadah di tempat yang nyaman.

"Rumah lu punya mushola? Kapan bikinnya?" tanya Wooyoung penasaran.

"Sebulan yang lalu. Cuma gue belum pernah sholat di situ. Paling tamu-tamu gue yang numpang sholat di sana" jawab Hongjoong.

"Oalah..."

"Ya udah. Kalian semua pada tidur, gih. Udah mau jam 12"

Yeosang yang sedang fokus menonton TV menyahut, "Bentar. Nanggung, nih. Lagi seru sinetronnya"

"Ya udah. Lu tidur sendiri di ruang tamu. Biar Jongho sama gue di kamar" celetuk Seonghwa.

"YA NGGAK GITU JUGA DONG, MASZEH!"

"Makanya! Buruan matiin TV-nya. Gue udah ngantuk, nih!"

Terpaksa Yeosang mematikan TV dan semuanya beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya masing-masing.

****

Di kamar.

Jongho tengah merapihkan posisi kasur Palembang yang akan ditempati Seonghwa.

"Yaelah, nggak usah dirapihin segala, napa? Ntar juga bergeser lagi itu kasur" kata Seonghwa.

"Biarin" sahut Jongho singkat.

Beberapa saat kemudian, merekapun berbaring menempati kasurnya masing-masing. Jongho di sebelah kanan, Yeosang di sebelah kiri, dan Seonghwa berada di lantai dengan kasur Palembang-nya. Kasihan.

"Bang, emangnya Hongjoong udah masuk Islam ya? Kapan?" Yeosang bertanya kepada Seonghwa.

"Lah, lu baru tau?" Seonghwa sendiri terheran-heran.

"Iya"

"Astaghfirullah... kemana aja lu baru tahu berita begituan?"

"Lah elunya nggak ngasih tau gue soal itu"

"Oh iya, ya. Hehe. Intinya sih, dia udah jadi mualaf tiga bulan yang lalu"

"Tiga bulan yang lalu? Baru dong"

"Ho'oh"

"Terus, kenapa dia jadi mualaf?"

"Ya mana gue tau? Lu tanya sendiri lah ke orangnya. Lagian, lu nanya mulu kayak wartawan"

"Hehe. Penasaran"

Jongho yang tidurnya terganggu sedikit membalikkan badannya dan berbisik, "Bisa jangan pada berisik, nggak? Gue mau tidur"

Akhirnya obrolan mereka terhenti dan mulai memejamkan kedua matanya.

Sementara itu, di kamar yang lain.

"Aargh! Gerah banget!"

San berguling sana-sini di atas kasur karena kegerahan. Bahkan, baju piyamanya sampai basah kuyup oleh keringat. Ia pun terus berguling-guling dan tak sengaja menyenggol Wooyoung yang sedang tidur hingga terjatuh.

SATU ATAP || ATEEZ [✓] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang