Keesokan harinya.
Usai mandi dan berganti baju, Yeosang menghampiri Seonghwa yang sedang membuat sarapan berupa nasi goreng di dapur.
"Bang, tukeran kamar, yuk" katanya to the point.
Mendengar apa yang dikatakan 'adiknya' itu, Seonghwa menghentikan kegiatannya sejenak.
"Tukeran kamar? Kenapa?" tanyanya.
"Semalem Wooyoung sama San berisik banget di kamar sebelah. Nggak bisa tidur gue, jadinya" jawab Yeosang.
"Masa' sih? Gue nggak denger apa-apa"
"Hah? Suara sekenceng itu nggak kedengeran di kuping lu? Yang bener aja"
"Serius. Duarius malahan"
Yeosang menghela nafasnya.
"Ya udah. Lu mau tukeran sama siapa?" tanya Seonghwa.
"Kalo bisa sih, sama Yunho dan Mingi. Soalnya kamar mereka deket sama kamar mandi dan balkon. Jadi bisa liat-liat komplek dari atas balkon sekalian ngopi. Dan lu, bisa maskeran di bathtub sepuasnya" jawab Yeosang.
Seonghwa pun mengangguk setuju, "Boljug. Tapi, tanya dulu sama mereka. Mau nggak dituker kamarnya"
"Sip!"
"Oh ya, ini nasi gorengnya udah mau jadi. Suruh mereka ke meja makan buat sarapan"
"Siap, abangkuh!"
Dan akhirnya Yeosang melakukan apa yang diperintahkan Seonghwa tadi.
****
Semuanya sudah berada di depan meja makan dan duduk di kursinya masing-masing. Sekarang sudah waktunya untuk sarapan, namun belum ada satupun yang menyantap nasi goreng itu. Karena semua mata mereka tertuju pada San dan Wooyoung yang saling memalingkan wajahnya.
"Lu berdua kenapa, dah?" Hongjoong yang penasaran mulai bertanya.
Di antara San dan Wooyoung, tidak ada satupun yang mau menjawab pertanyaan tadi.
"Woi! Buruan dimakan itu nasi gorengnya. Keburu dingin, lho" sahut Seonghwa.
"Heh, dijawab napa pertanyaannya bang Hongjoong! Diem-diem bae!" ujar Mingi.
"Anu... si Wooyoung" San akhirnya membuka suara. "Gue masih kesel sama dia"
"Lah?! Masih belum kelar juga yang semalem?! Ya Allah..." kata Yeosang sambil memegang pelipisnya.
"Semalem? Emang mereka semalem kenapa, Sang?" tanya Yunho penasaran.
"Berantem. Perkara kipas angin doang padahal"
Jongho terkejut, "Lho? Mereka tidur di kamar sebelah kita, kan? Kok gue nggak denger apapun?"
"Ya iyalah. Orang lu sama bang Seonghwa udah molor duluan. Malah gue yang nggak bisa tidur sama sekali gara-gara mereka" protes Yeosang.
"Lu mah nggak paham, Sang. Gue kan orangnya gampang kegerahan. Eh dia malah matiin kipasnya. Gimana nggak kesel gue?" keluh San.
"Mulai lagi dah lu nyalahin gue" sahut Wooyoung.
"Lah emang iya, lu yang salah"
"Oooh... mulai ngajak berantem lu, ya?!"
San dan Wooyoung mulai beradu mulut di depan meja makan. Karena merasa resah, Hongjoong berusaha melerai mereka berdua.
"San! Wooyoung! Berhenti! Gue kan udah bilang jangan ngerusuh di rumah gue!" tegurnya.
"KITA LAGI BERANTEM BUKAN NGERUSUH!" seru San dan Wooyoung bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU ATAP || ATEEZ [✓] [Revisi]
Fanfic"Bang, numpang nginep disini selamanya. Boleh nggak?" Dulu terbiasa tinggal sendiri, kini Hongjoong harus berbagi rumah dengan teman-teman kuliahnya dulu. Akankah dia bisa beradaptasi dengan keramaian di dalam satu atap? ATEEZ fanfict (agak) melokal...