Pukul 04:39.
"Eungh..."
Hongjoong masih berbaring di atas tempat tidurnya dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya (kecuali kepala). Ia merasakan seluruh tubuhnya menggigil dan tidak enak. Seonghwa yang hendak mengajaknya untuk sholat masuk ke kamar dan melihatnya sedang gelisah.
"Hongjoong, lu kenapa? Nggak sholat Subuh?" tanya Songhwa khawatir.
"Nggak tahu, nih. Tiba-tiba badan gue berasa nggak enak" keluh Hongjoong.
Seonghwa kemudian mengecek suhu tubuhnya menggunakan punggung tangannya.
"Ya Allah... lu demam, Joong. Bentar ya, gue ambilin obat, kompres, sama air putih"
Seonghwa lalu beranjak dari kamar, lalu kembali lagi dengan hanya membawa kompres air hangat serta sebotol air putih saja.
"Lu nggak punya obat demam, ya? Gue cari di kotak obat nggak ada" Hongjoong hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja. "Terus, lu nggak ikut sholat dong, berarti?"
"Yaaa... mau tidak mau" kata Hongjoong lemas.
"Ya udah, deh, kalo begitu"
Lalu, Seonghwa meletakkan kain yang sudah dibasahi air hangat dan diperas ke dahi Hongjoong.
"Oh ya, Hwa. Suruh Jongho gantiin gue jadi imamnya" ucap Hongjoong.
"Oke. Ya udah, kalo gitu, lu istirahat aja. Jangan lupa diminum airnya, biar nggak dehidrasi" kata Seonghwa.
Hongjoong kembali mengangguk dan segera tidur. Seonghwa yang masih khawatir dengannya kemudian meninggalkannya sendirian di kamar.
****
Paginya, seluruh teman-temannya, kecuali Seonghwa, menengok Hongjoong yang masih terbaring lemah di atas kasur. Semuanya terlihat khawatir dengan kondisinya sekarang ini.
"Bang, kok lu bisa sakit begini?" tanya Mingi.
"Gue juga nggak tahu. Padahal semalem masih baik-baik aja" jawab Hongjoong.
"Kecapekan kali lu, bang" sahut Wooyoung.
"Bisa jadi"
Kemudian, Seonghwa masuk ke kamar sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan obat demam yang baru dibelinya.
"Hongjoong, dimakan dulu buburnya. Biar perut ada isi" ujarnya.
Perlahan, Hongjoong duduk di atas kasur dan mengambil bubur tersebut lalu melahapnya.
"Bang, kita semua juga mau sarapan dulu, ya?" sahut Jongho.
"Ya udah, kalian sarapan dulu" ujar Hongjoong.
"Semoga cepat sembuh, bang"
"Aamiin"
Merekapun lalu keluar dari kamar, sementara Seonghwa masih berada di sana menemani Hongjoong sarapan.
"Lu nggak sarapan?" tanya Hongjoong heran.
"Ntar. Tunggu lu selesai makan dulu" jawab Seonghwa.
"Makan aja dulu. Biarin aja gue sendirian di sini"
"Gapapa nih?"
"Gapapa"
"Hm. Oke deh, kalo gitu"
Akhirnya, Seonghwa juga ikut keluar dari kamar.
****
Siang harinya, Seonghwa terlihat tengah menatap obat-obatan di dalam kotak obat milik Hongjoong. Di dalam kotak tersebut terdapat berbagai macam obat, seperti obat batuk, obat maag, dan obat anti mabuk perjalanan. Namun semuanya sudah melewati tanggal kadaluwarsa.
![](https://img.wattpad.com/cover/364039064-288-k433491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU ATAP || ATEEZ [✓] [Revisi]
FanficDulu terbiasa tinggal sendiri, kini Hongjoong harus berbagi rumah dengan teman-teman kuliahnya dulu. Akankah dia bisa beradaptasi dengan keramaian di dalam satu atap? "Jadi gimana? Boleh kan kita numpang nginep di sini? Bentar doang kok, sampe kosan...