"Huu, ayo Kak Dona! Patahin aja kuku nenek lampirnya!"
"Cakar aja woi! Kuku panjang lo gunanya apa?"
"IG mana IG, pengen live." ujar seseorang sembari menggulir layar ponselnya.
"Buset ngeri banget tuh cewek."
"Shit gue lupa bawa kamera vlog lagi. Kan lumayan buat konten."
"Hajar terus sis!"
Kantin fakultas yang tadinya sudah sesak, menjadi semakin sesak karena orang-orang dari fakultas lain turut ikut memenuhi TKP. Kerumunan itu semakin ramai hingga mengundang atensi sosok yang tadinya sedang asik bercengkerama dengan teman-temannya.
Ya, belakangan ini Regan memang sering bermain ke Fakultas Hukum. Sengaja, ia hanya ingin melihat wajah perempuannya itu hari ini.
Di tengah kerumunan itu, lebih tepatnya sang main character berteriak heboh membuat orang-orang yang mengelilinginya kembali bertepuk tangan dan saling bersorak-ria.
"Lo duluan yang nyenggol gue, sialan!"
"Ya, gue ga sengaja goblok!"
"Lo sengaja, anjing!" pekiknya yang lagi-lagi mendapat sorakan dari kerumunan. Beberapa ada yang tertawa, selebihnya lagi asik merekam kejadian itu di ponsel mereka masing-masing.
Perasaan Regan mulai tidak enak, suara perempuan itu tentu saja tak asing di telinganya. Ia segera bangkit kemudian berjalan cepat mendekati kerumunan itu, meninggalkan teman-temannya yang berteriak memanggil namanya.
"Lo kalo ga suka ngomong! Bukan kayak gitu caranya, Donat!" lagi-lagi suara yang ia yakini Jeah itu kembali menggema seantero kantin.
"Iya, gue ga suka sama lo!" tunjuk perempuan yang bernama Dona itu. "Gara-gara lo, pacar gue jadi sering nyuekin gue!"
"Lah, siapa pacar lo? Gue ga tau?"
"Anton!"
"Gue ga kenal, kampret!"
Kini kedua main character itu tengah beradu fisik dengan menjambak rambut satu sama lain. Regan yang menemukan itu terkejut, sejak kapan Jeah menjadi seliar ini?
"Jeah!" panggilnya sembari menerobos masuk ke dalam kerumunan.
Regan langsung melindungi kepala Jeah dari tangan gila Dona. Kerumunan pun semakin heboh dan memanas sejak Regan masuk ke dalam 'ring'. Mereka malah mengejek Jeah dan Regan yang tampak mesra, apalagi saat ini Regan memeluk Jeah berusaha menjauhkan perempuannya itu dari rival-nya.
"Lepasin! Si Donat kentang ini harus dikasih pelajaran!"
"Ssstt... udah, biarin."
"Ga bisa dibiarin kalo kayak gitu cara mainnya!" Jeah terus memberontak di dekapan Regan sehingga lelaki itu sendiri kewalahan.
Regan pun beralih menatap Dona. "Lo, tolong pergi, buruan."
"T-tapi gue belum selesai-"
"Pergi atau-"
Sebelum Regan menyelesaikan kalimatnya Dona langsung berhenti dan pergi meninggalkan kerumunan. Ia sedikit terintimidasi dengan tatapan yang lelaki itu berikan.
"Huuu, cemen lo Dona!"
"Yah, ga asik lo!"
"Kampret gue baru nyalain live!"
Kerumunan semakin bersorak heboh dan mencibir kecewa karena salah satu kontestan pergi meninggalkan ring. Regan mengerling kepenjuru arah, menatap kerumunan yang berisik itu tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Guardian Angel (on going)
Ficção Adolescente"Ga mau balikan sama aku? Kita masih sama-sama cinta, kan?" Perempuan itu melipat kedua bibirnya, ia masih enggan membuka suara. Ia hanya diam memainkan sendok dan garpunya. Melihat sang mantan kekasih yang masih ia cintai itu sejak tadi bungkam, me...