21 - bangkitnya macan tidur

97 7 3
                                    

"I got your girlfriend? This night?"

Regan membaca ulang isi pesan dari nomor tak dikenal itu, kemudian menyerngitkan dahinya bingung. Ia hendak mengetikkan sebuah balasan kala dirinya teringat dengan Jeah, namun urung karena ia ingin mencari tau siapa pemilik nomor misterius ini. 

Regan mendesah pelan usai membuka informasi kontak. Nihil, tak ada petunjuk apapun di sana.

Ia pun mengetuk-ngetukkan jemarinya pada benda pipih itu, kembali memfokuskan pandangannya pada layar ponselnya yang menampilkan roomchat yang berisikan pesan aneh itu.

"Salah kirim nih orang?"

"Tapi perasaan gue kenapa jadi ga enak, ya?"

Tanpa babibu lagi Regan segera mengetikkan suatu balasan yang tentu saja ditujukan untuk nomor misterius itu.

Regan
Siapa?

Seperti sengaja menunggu balasannya, pesan Regan langsung dibaca oleh nomor itu. Dan hanya hitungan beberapa detik, sebuah foto masuk ke dalam roomchat-nya.

Foto seorang perempuan yang sangat ia kenal, sedang tersenyum kesal menatap kamera, dan yang paling mengejutkannya... DI SEBUAH KAMAR HOTEL?! 

Regan refleks tersentak saat melihat foto yang baru saja nomor itu kirim. Ia berkali-kali berkedip, memastikan kalau penglihatannya tidak salah. Bagaimana bisa pemilik nomor misterius itu bersama dengan Jeah? Dan kenapa Jeah berada di Hotel malam-malam begini? 

"Nakal banget cewek gue." desis Regan kesal.

Tak ingin merespon nomor misterius itu lebih lanjut, Regan lebih memilih menghubungi nomor Jeah sembari mengambil jaket dan kunci motornya.

Panggilan ditolak.

Panggilan ditolak.

Panggilan ditolak.

Regan terus menelfon nomor Jeah meski pemilik nomor itu terus me-reject panggilannya. Sebenarnya ia tau, kalau sudah seperti ini, mana mau perempuan itu meresponnya. Namun Regan tidak peduli, ia harus menangkap kekasih nakalnya itu sesegera mungkin lalu menghukumnya hingga jera.

Jeah
Jgn nelfon
Aku lagi nidurin leo

Regan tertawa tipis kala membaca isi pesan itu yang jelas sekali memperlihatkan sebuah kebohongan.

"Nidurin Leo apa nidurin cowo lain, huh?" ia mendumel sembari membuka roomchat-nya dengan nomor misterius itu, kembali melihat foto Jeah yang nomor itu kirimkan sebelum ia menyimpan ponselnya ke dalam sakunya.

Persetan Jeah tak meresponnya. Regan tetap bisa tau di Hotel mana perempuan itu berada meski hanya bermodalkan sebuah foto.

Itu tentu saja mudah karena sebelumnya Regan pernah melacak hampir semua gedung Hotel di kota ini hanya untuk mencari tau di mana saja Jeah melakukan check-in.

•••

tok.. tok.. tok..

ting.. nong..

ting.. nong..

ting.. nong..

"Jeah buka pintunya."

Setelah berdebat dengan para resepsionis di lobi, akhirnya Regan berhasil menemukan kamar di mana perempuannya itu berada. Tentunya setelah ia menyogok para staff hotel dengan sejumlah uang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark Guardian Angel (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang