Bab 8: Sah!

281 23 13
                                    

Seminggu berlalu. Solar sudah siap dengan baju koko dan peci hitam yang ia pakai. Ya aslinya dia maunya pakai jas kek, apa kek. Tapi takutnya ditolak Thorn kalau ketahuan banget. Lagian yang penting hari ini akad dulu, resepsi bisa besok-besok.

“Sip, ganteng banget. Neng Thorn pasti suka.” kekeh Solar sambil natap dirinya di kaca mulu. Yaelah, narsis amat Kang jadi orang.

“Udah, Sol? Ayo berangkat.” ujar Bu Hanum, ibunya Solar sekaligus istri pertama Amato. Kenapa istri pertama? Ya karena Amato itu istrinya 3, yaitu Hanum, Lita, dan Desi. Masing-masing istri punya 1 anak laki-laki sama Amato. Nah Solar itu anaknya Amato yang tertua alias Abang sulung, nanti yang anak tengah dan anak bungsu di novel eyke yang akan mendatang. (Bukan Mawar Putih, Mawar Putih itu udah beda universe sama novel ini). Jadi, ngerti 'kan, sifat Playboy Solar nurun dari siapa?

“Iya, Mak. Solar udah ganteng dan rapih, 'kan?” tanya Solar. Amato dan Hanum mengangguk bersamaan. “Udah yuk, ayo ke rumahnya Thea dan Thorn.” ajak Amato.

Mobil Amato, Hanum, dan Solar berjalan ke kampungnya Thorn, begitupun kedua mobil di belakangnya. Lita dan Desi nggak ikut, karena Lita sibuk handle kerjaan dia sama Amato. Besok udah meeting. Yap, Amato itu owner perusahaan ternama dan Lita itu sekretarisnya. Sedangkan Desi itu jadi pramugari. Kalau Hanum sih nggak terlalu ketat jadwalnya, karena karyawannya yang kerja, bukan dia. Hanum itu pemilik restoran yang bahan-bahan produksi makanan dan minumannya terbuat dari cokelat. Yah, karena perusahaannya Amato mengolah cokelat.

***

“Thorn, ini kamu pakai gamis sama kerudungnya ya. Teteh mau ngajak kamu ke kajian.” pesan Thea sambil naruh gamis putih dan kerudung segiempat warna hitam. Senada dengan pakaian Solar.

“Tumben Teteh pergi kajian? Biasanya nggak mau.” protes Thorn, tapi tetep aja dipake tu gamis ama kerudung. “Ih, 'kan Teteh mau tobat atuh. Masa nggak boleh?” tanya Thea.

“Ya boleh aja sih.” kata Thorn sambil benerin kerudung. “Tapi nanti Kang Solar sama keluarganya mampir kesini dulu, baru deh kita pergi ke pengajian.” jelas Thea.

Duh, firasat aku kagak enak nih.” batin Thorn dalam hati.

“Ngapain mereka kesini, Teh?” tanya Thorn. “Ya biasalah, menjalin silaturrahmi. Lagian kamu lupa ya kalau ibunya Solar itu dulu sahabatan sama almarhumah Ema? Yah wajar aja sih kamu nggak ingat, kamu masih kecil.” kekeh Thea.

“Nanti Mang Udin dan Mang Juned juga kesini.” kata Thea. “Oh ya? Oke siap!” balas Thorn bersemangat. Mang Udin itu adeknya Pak Asep, alias pamannya mereka ya ges. Mang Juned sama aja, cuma Mang Juned itu paman dari ibu. Kakaknya Bu Yati.

“Assalamualaikum!!” ujar Mang Udin dan keluarga Solar. “Iya, Waalaikumussalam! Thorn, kamu di kamar dulu ya. Teteh mau ngomong hal penting dulu sama mereka.” pesan Thea. “Iya deh Teh.” balas Thorn duduk di pinggir kasur sambil main hp. Santuy amat, gatau aja dalam hitungan menit lagi dia udah jadi istri orang.

Thea langsung membukakan pintu untuk mereka semua. “Ayo sini masuk. Prosesinya udah bisa dimulai kok.” kata Thea. Solar dan Mang Udin mengambil posisi, duduk saling berhadapan. Sedangkan Amato, Mang Juned, Hanum, dan Thea ada di belakangnya Solar. Mereka mengucapkan istighfar dan syahadat. Mang Udin menjabat tangan Solar.

“Saya nikahkan engkau saudara Solar Light bin Amato dengan keponakan saya yang bernama Thorn Dewi Lestari binti Asep Sunandar dengan maskawinnya berupa Rp.5.000.000, dibayar tunai!” ucap Mang Udin dengan lantang.

Thorn langsung tersentak kaget denger ucapannya Mang Udin. Akad nikah nih ceritanya? Seriusan?

“Saya terima nikah dan kawinnya, dengan maskawin yang telah disebutkan, dan saya rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah.”

“Bagaimana para saksi? Sah?”

“Sah! Sah! Alhamdulillah!”

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Gimana ya kira-kira reaksinya Thorn? Tunggu aja di bab selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana ya kira-kira reaksinya Thorn? Tunggu aja di bab selanjutnya. Awoakwokaowk

Edit: nama Aila diubah jadi Desi ya.

Gara-Gara Keasinan: SOLTHORN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang