Bab 9: Istriku

309 26 7
                                    

Thorn langsung keluar dari kamar. Dia lihat semua orang lagi berdoa.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

Semuanya mengaminkan doa itu. Thea menoleh ke belakang, liatin Thorn.

"Thorn, duduk di sampingnya Kang Solar." perintah Thea. Bukannya marah-marah, Thorn malah reflek duduk di samping Solar beneran. Solar megang ubun-ubun Thorn, dan melafalkan doa:

ارَكَ اللهُ لِكُلٍّ مِنَّا فِيْ صَاحِبِهِ اَللّهُمَّ إنِيِ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Solar niup ubun-ubun si Thorn. Thorn ya nurut-nurut aja sih, hahaha. Saking antengnya, Thorn diem aja.

"Lho, istriku, kok diam aja sih?" tanya Solar keceplosan. "Hah? Istri Akang?" lirih Thorn bertanya balik. "Kalian sudah menikah, dan sah secara agama." jelas Thea singkat. "Untuk sekarang, akad aja dulu. Nanti sah secara negara kalian yang nentuin, sekalian resepsi."

Thorn meneguk ludah. "Hah? Jadi ini hadiah ulang tahunku ke-19 tahun? Menikah sama Kang Bensin?" protes Thorn dalam lubuk hatinya. Ya, ulang tahun Thorn tepat 5 Maret.

"Istriku, nanti kita Medical Check-Up ke Puskesmas ya. Harusnya dilakukan Pranikah sih, tapi yang penting kita sah dulu." kekeh Solar.

"Iya iya." ketus Thorn sambil menyalami tangan Solar. Dia mulai ingat adegan pernikahan di sinetron, makanya langsung ngeuh. Awoakowkaowkw.

Solar nyium keningnya Thorn sekilas. "Istriku cantik banget sih. Mirip Ibu." goda Solar. Hanum menahan tawanya, dia sudah hafal dengan berbagai macam jurus gombalan putranya yang paling somplak satu itu.

"Ibu? Ibu siapa? 'Kan Eneng piatu." ceplos Thorn. "Bukan Ibu kamu. Maksud Akang, Ibu dari anak-anak Akang." kekeh Solar.

Emang dasarnya Thorn nggak pernah pacaran sama sekali, pipinya langsung merah merona setelah digombalin Solar. Ya walaupun cintanya untuk Solar belum tumbuh sempurna di hatinya, tapi siapa coba cewek yang nggak salting digombalin cowok seganteng Solar!

"Ekhem!" dehem Amato, Mang Udin, dan Mang Juned bersamaan. Sedangkan Thea dan Hanum mah bagian cekikikan aja. Ya walaupun para bapak-bapak juga pengen ngakak sebenarnya, tapi demi jaga image.

GUBRAKKK!!!

Dua pahlawan kesiangan pun datang. Siapa lagi kalau bukan adek-adeknya Solar yang telat datang.

"Heh! Kemana aja kalian! Untung aja ada Mang Juned yang juga jadi saksi nikahnya Abang kalian!" omel Amato. "Maap Yah, tadi kami digenitin banci di jalan!" ceplos Halilintar.

Semua orang ngakak berjamaah. Termasuk Solar dan Thorn. Solar emang udah biasa denger curhatan adek-adeknya digenitin cewek atau bahkan banci, soalnya dia juga sering ngalamin hal yang sama. Awowkowkwak.

"Lah mending Bang Hali cuma dirayu-rayu! Lah Ice pake digrepe-grepe! Trauma!" ujar Ice merinding. Semua orang ya tambah ngakak gara-gara omongan Ice.

"Istriku, itu tuh dua adek-adek somplakku. Yang matanya merah tua namanya Halilintar, panggil aja Hali. Yang matanya biru muda namanya Ice." kekeh Solar.

"TEGA AMAT SIH BANG, NGENALIN KITA GITU AMAT KE KAKAK IPAR!" protes Halilintar dan Ice bersamaan dengan tatapan sinis. Solar malah tambah cekikikan ngeliatin adek-adeknya pada kesel.

"Tau gini, mending Ice nggak usah hadir aja." rajuk Ice. "Sabar Ice, Abang kita emang jahat banget." lirih Halilintar dengan nada dramatis.

"Halah, kalian sama aja, pelit sama Abang sendiri." protes Solar. "Udah Kang, jangan dibawa emosi atuh. Nanti malah berantem." kata Thorn sambil mengusap-usap punggung tangan Solar.

"CIEEE!! KIW KIW PENGANTIN BARU!!" ledek Halilintar dan Ice. "I-Iya Neng. Akang nggak marah kok." ucap Solar dengan semburat merah yang tiba-tiba muncul di pipinya.

"Heh, kok aku nggak pernah lihat pipinya Solar sampai merona gitu ya? Padahal sejauh ini dia gonta-ganti pacar, tapi nggak pernah sampai sesalting itu kalo lagi deket pacarnya." bisik Hanum ke Amato. "Iya, aku juga. Apa emang Thorn cinta sejatinya ya?" bisik Amato pula.

"Bisik-bisik kalian kedengeran lho." protes Solar ke Amato dan Hanum. Ortunya Solar cuma bisa terkekeh geli.

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Bwahahah, dasar Solar, Playboy tapi malu-malu kambing!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bwahahah, dasar Solar, Playboy tapi malu-malu kambing!

Gara-Gara Keasinan: SOLTHORN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang