BAB 4 || BOUQUET 💐

3.1K 147 2
                                    

Suara bel membuatku terpaksa bangun. Aku berjalan menuju pintu depan dan mengintip lewat interkom.

"Rafa?"

Aku membuka pintu. Tampak Rafa dan Lino berdiri di depan pintu.

" Ngapain kesini?" tanyaku.

Pasalnya ini masih pukul tiga dini hari.

" Where's Kia?" Tanya Rafa.

" Sleeping..." Balasku.

Aku mempersilahkan mereka masuk. Mereka duduk di sofa ruang tengah. Aku pergi ke kamar membangunkan Kia.

" Kia.. Kia... Tuh ada bebebmu"

Kia langsung membuka matanya.

" Ngapain?"

Aku mengangkat bahu.

Kia dengan kesadaran yang belum penuh berlari ke kamar mandi. Menyikat giginya dan mencuci mukanya. Lalu menyemprot parfum.

" Rempong amat Bu" ucapku.

" Biarin, dah ayo keluar"

Kami keluar ke ruang tengah. Kia langsung menghambur ke pelukan Rafa.

" Why are you here so early, babe?" tanya Kia.

" I miss you" Rafa memberikan buket bunga.

" Owh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Owh... Babe. Thank you... I miss you too" balas Kia.

" Kia doang nih yang di kasih buket? Gue engga?" Candaku.

Seketika Rafa dan Lino saling melihat. Lalu Lino menepuk jidatnya.

" Lali" ucap Lino.

" Hah?" Aku bingung.

Lino berlari keluar apartemen menuju basement.

" Justin left the bouquet for you, he's already flight" ucap Rafa.

" Hah? Isn't it tomorrow? "

" His parents bought the wrong tickets, and he had training with his club there."

" Owh... Ok"

" Looks like he already messaged you around one o'clock"

" Oh... I haven't seen it " ucapku.

Lino kembali dengan buket di tangannya. Buketnya cukup besar.

" GEDE BANGET" ucapku dan Kia berbarengan.

" Mboh Ki Hubner" balas Lino.

" Thank you" balasku mengambil alih buket dari tangan Lino.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU AND ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang