BAB 13 || CEDERA 🤕

2.8K 130 0
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan Rafael dan Justin. Kia sudah berada di bandara bersama mereka, sedangkan aku membuka cafe karena karyawanku banyak yang libur. Kia meneleponku.

" Udah buka toko?" tanya Kia.

" Udah nih, barusan. Gimana? Mereka dah terbang?"

"Belum, lagi masukin bagasi"

"Oh.. ok"

" Ok doang? Ga mau ngomong apa gitu sama Hubner?"

" Ya nanti"

" Nih orangnya dateng " Kia mengarahkan kamera ke arah Justin dan Rafael yang berjalan.

" JUSTIN!! INI NIA MO NGOMONG" Kia memanggil Justin.

Justin menatap kamera dan tersenyum.

" Kenapa princess?" Ucapnya.

" Take care, safe flight"

" Thank you, jaga diri baik-baik di sini. Jaga makannya, jaga kesehatan, jangan handle semua kerjaan sendiri"

" Iyaa bawel"

"Ok aku terbang dulu ya... Nanti kalau udah di Inggris aku kabari "

Justin melambaikan tangannya, aku balas melambaikan tangan. Ponsel kembali pada pemiliknya. Aku tertawa saat melihat wajah Kianyang sudah banjir air mata.

" GA USAH KETAWA!!"

"HAHAHAHAHHAA...kacian yang ldr"

" Kayak semalem Lo ga nangis nangis aja"

*Semalam :

Nia tiba-tiba datang ke apartemen Kia. Wajah gadis itu sudah basah. Matanya sembab.

" Ngapa Lo?" tanya Kia heran.

" GUE MAU LDR!!! HUAAAAA!!!!" Nia masuk dengan menangis.

" Ga cuma Lo doang dodol, gue juga"

" TAPI GUE LEBIH JAUH!! 19.515km!!" tangis Nia semakin deras.

" Iya sih, gue cuma 11.408 km doang"

Kia menepuk punggung temannya itu. Tapi tangis Nia tak kunjung berhenti. Tangisnya baru berhenti saat Justin menelepon.

"Gue cuma dijadiin tempat nangis doang" sindir Kia yang melihat Nia ceria saat menerima telepon Justin.

* Flashback off

" Engga ya" elak Nia.

" Engga apaan"

" Engga salah hehehehe .."

" Udah udah, mereka dah flight. Gue matiin ya, mo cari cuan" ucap Kia.

" Ok semangat buka coffeshop nya"

°°°

Sebulan kemudian.


Sudah sebulan sejak kepergian Justin ke Inggris. Dia selalu mengabariku apapun, kapanpun dan dimanapun dia berada. Kalau dia ada waktu, dia akan menelepon.

Hari ini adalah hari pertandingan Justin. Sayangnya aku tidak bisa menonton, mau di live ataupun langsung karena dia bertanding saat di Indonesia dini hari dan karena jam enam pagi aku harus menyiapkan acara pembukaan cafe cabang.

"NIAA!!! BANGUN!! " suara menggelegar itu membuatku terpaksa membuka mata.

Kia masuk ke apartemenku. Mentang-mentang dia tahu password apartemenku. Aku duduk seraya mengucek mataku, menunggu gadis itu masuk ke kamarku.

YOU AND ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang