Keesokan paginya, kami baru memulai mengeksplore Jogja. Pagi - pagi,kami mendapat breakfast dari tempat kami menginap. Kami bisa memilih sarapan dengan menu western atau Indonesian. Kami memilih menu western. Ada toast, telur, tomat ceri, sosis dan kopi.
" Where do we want to explore first?" tanyaku.
" Malioboro?" ucapnya.
" I have a better idea"
" It's up to you, I'll come along. You know better, princess"
" Why do you like calling me princess?" I asked
" Just like it"
" No reason?"
Justin menggeleng.
" Ok...."
PASTI ADA ALASANNYA!!!
TAPI DIA GA MAU NGASIH TAU!!!°°°
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Taman Sari. Harga tiketnya 7.500 untuk turis lokal dan 15.000 untuk turis asing.
" Ini kamu masuk nominasi apa?" tanyaku bingung.
Justin ikut bingung. Pasalnya muka pria itu bule tapi warga negara Indonesia.
" Mbak, ini dia masuk yang mana?" tanyaku pada penjual tiket.
" Mas nya ada KTP?" tanyanya.
Justin mengangguk. Mengeluarkan dompet dari tasku dan memberikan KTP nya.
" Ini masuk lokal ya mbak" ucap orang itu.
Aku mengangguk dan memberikan uang lima belas ribu. Untung saja KTP pria itu dapat membantu menghemat.
" Why are tourist prices always so expensive?" keluh Justin.
" Ga usah ngeluh Napa, situ aja bayar seharga orang lokal. Berterima kasih tuh sama pak Erick Thohir, jadi bisa bayar murah kan?" Ucapku.
" Why are you so sensitive?"
" GA IH.. PERASAAN KAMU AJA KALI"
Kami berjalan masuk ke Taman Sari. Justin beberapa kali mengambil foto. Dia sangat fokus untuk mengambil gambar, sedangkan aku melihat secara detail dengan mataku tempat bersejarah ini. Tempat ini katanya merupakan tempat peristirahatan dan temoat pemandian para sultan. Ada kolam pemandian, tempat ganti baju, taman dan ruang untuk menari. Selain itu, kompleks Taman Sari juga berfungsi sebagai lokasi pertahanan karena dilengkapi dengan lorong-lorong bawah tanah dan dapur.