Setelah dari aquarium, kami pergi ke workshop pottery. Ya, kami akan pottery date. Worship ini diikuti dua puluh orang. Kita bisa membuat papaun disini. Mulai dari piring, mangkok, gelas, asbak, atau hiasan.
Kami berempat terpecah menjadi dua. Aku dengan Kia dan Justin dengan Rafael. Kami akan berlomba siapa yang paling bagus. Tim cowok atau tim cewek." We will win" ucap Rafael percaya diri.
"No, we will win." ucap Kia.
" Paling mereka bikin bola ga sih, Kia" ucapku menyindir kedua pria itu.
" Bener"
" Sok tau" balas Justin.
WADOHHH!!
SIAPA YANG NGAJARIN DIA NGOMONG BEGITU?!!
BUKAN AKU PASTINYA"Let's see who will win." ucapku.
Kami duduk di depan alat pembuat pottery. Menginjak pedal dan alat berputar. Justin dan Rafael tampak kesulitan. Berulang kali mereka gagal membentuk tanah liat menjadi apa yang mereka inginkan. Aku dan Kia santai saja. Kami hanya gagal sekali. Itu karena sebenarnya kami sudah pernah melakukan ini. Dan ini kelima kalinya bagi kami.
" Bye boys" ucap Kia melambaikan tangan.
Justin dan Rafael yang terus menerus gagal melihat tajam ke arah kami.
"They're annoying" keluh Rafael.
" Setuju" balas Justin.
Selagi Justin dan Rafael berusaha membuat bentuk tanah liat, aku dan Kia sudah mulai mewarnai. Kami membuat dua buah cangkir.
" OH MY GOD!! ini lucu banget" aku kagum dengan hasil karya kami.
" Kita gitu lho, ayo kita liat Justin sama Rafa"
Aku dan Kia menghampiri Justin dan Rafael yang baru saja selesai membuat dan akan mewarnai. Kedua pria itu tampak lelah.
" Hi boys" sapaku.
" What are you doing here? Mau ngekek lagi, huh?" Justin bersuara.
" Idih sensi amat bang" ucap Kia.