Hari ini aku dan Kia akan bertemu. Sudah lama kami tidak bertemu karena sibuk dengan rumah tangga kami. Apalagi Kia juga membuka cabang coffeshop nya di Belanda.
" Niaaaa!!" ucap Kia yang baru datang.
" OMG!! akhirnya kita ketemu" aku memeluk Kia.
" Gue ounya surprise buat Lo" ucap Kia.
" Sama gue juga" balasku.
" Kita keluarin bareng-bareng" ucap Kia.
Aku mengangguk.
Satu...
Dua...
Tiga...
" HAH??!!" ucap kami bersamaan.
" Lo juga hamil?!!" Aku terkejut melihat testpack berwarna biru punya Kia.
" Iya... Lo juga?!! Kok ..." Kia masih syok.
" Lo berapa Minggu?" tanyaku.
" Tujuh" balas Kia.
" GUE JUGA TUJUH!!"
Aku dan Kia sama sama syok. Kita hamil bersama.
" Justin sama Rafael janjian keknya...." Ucap Kia.
" Hahahahhaaha... Mereka kok kepikiran sih"
" Hahahahahaha... Gatau. Gue masih syok"
" SAMAAA"
°°°
POV RAFAEL-KIA :
Kia baru saja sampai di rumah setelah bertemu Nia. Dia duduk di sofa. Memejamkan matanya. Dari arah tangga,Rafael turun.
"Hai sayang, gimana sama Nia?" tanya Rafael.
Kia berbalik. Dia menatap tajam Rafael.
" Kenapa lihat aku kayak gitu? Aku buat salah?" tanyanya.
" Kamu janjian sama Hubner ya" ucap Kia.
Rafael awalnya bingung, lalu setelah menangkap apa yang dimaksud Kia dia tertawa.
" Hahahahaha... Beneran jadi?"
" Pantesan waktu itu semangat banget, biasanya ga gitu semangat" ucap Kia.
" Justin yang ngajak"
" Yakin?"
Rafael mengangguk, " dia dah ngajak sejak kita di Bali dan mereka di Jogja "
" Hah?!!! Lama banget!!! Itu aja mereka masih hts an"
" Justin pengen anaknya bestie an sama anak kita " ucap Rafael.
" Iya kalo anak kita segender, kalo beda terus jatuh cinta?"
" Ya udah lah gapapa" ucap Rafael seraya mengelus perut istrinya itu.
" Gue yang ogah punya besan kayak Justin" ucap Kia.
°°°
POV JUSTIN-NIA :
Setelah bertemu dengan Kia, Nia lanjut ke tokonya. Dia ingin mengecek berkas sekalian makan dessert karena ngidam.
" Sore mbak" sapa karyawan.
" Sore, gimana sejauh ini? Rame?" tanya Nia.
" Lumayan sih mbak" ucap karyawan yang dibalas jempol oleh Nia.
" Mbak diatas ada suami mbak" ucap salah satu karyawan yang turun dsri tangga.
" Suami saya?"
Karyawan itu ngangguk.