Aku bersiap untuk pergi dengan Justin. Kupilih outfit yang nyaman karena kami akan naik bus ke Amsterdam.
Perjalanan dari Den Haag ke Amsterdam memakan waktu kurang lebih empat puluh enam menit jika naik bus. Karena kami berangkat di jam orang berangkat bekerja, bus menjadi sangat ramai. Kami berdesakan. Justin berdiri di belakangku seakan-akan melindungiku dari dorongan orang-orang.
SIAPA YANG BAPER DIGINIIN?!!!
SAYA SAYA SAYAAA!!Setelah perjalanan panjanh itu, akhirnya kami sampai di Amsterdam. Karena kami sampai di Amsterdam pukul tujuh lewat lima belas, sedangkan museum buka pukul sembilan kami memilih sarapan terlebih dulu.
Pukul sembilan tepat kami tiba di Museum Van Gogh. Tidak banyak yang datang. Hanya beberapa couple, teman, dan keluarga.
" Why do you want to come here?" tanya Justin.
" Aku penasaran dengan perpaduan antara lukisan dan teknologi. Dan kita beruntung hari ini ada workshop melukis, apakah kamu tertarik?"
" Sure, I love it " balasnya.
Kami membeli tiket seharga 345.000 per orang. Setelah itu kami masuk. Saat pertama kali masuk, kami langsung di sambut dengan lukisan dengan dominasi warna biru. Aku sangat terpesona hingga tanpa sadar berjalan lebih dulu.
"Stop, hold on" ucap Justin.
Justin berlari kecil ke arahku.
" Is it good?" ucapnya seraya menunjukkan gambar yang iya ambil.
Wadaw...
Debut di galerinya Justin 😆....." Wow... I love it. Nanti kirim padaku ya?"
" Ok"
Kami melanjutkan menuju ke lukisan selanjutnya. Kali ini masih di dominasi warna biru, tetapi ada lukisan bunga dan tangkainya.