Hari hari setelah kepulangan kami dari Belanda berjalan seperti biasa. Aku dan Kia kembali sibuk pada kafe kami masing- masing. Terkadang kami akan bertemu untuk bercerita dan bermain bersama. Seperti hari ini. Aku pergi ke coffee shop Kia. Gadis itu sudah berada di salah satu meja.
" Hai" sapaku.
" Hai, mau minum apa?" tanya Kia.
" Mint chocolate coffee" pesanku.
" Ok, bentar ya"
Tak lama Kia kembali dengan pesananku.
" Udah liat berita pertandingan di internet" tanya Kia." Udah... Tapi gue ga bisa nonton" ucapku sedih.
Kia menatapku.
" Kenapa?"
" Gue harus ngurus berkas buat buka cabang" ucapku.
" Full seharian?" tanyanya.
" Siang sampe malem paling"
" Tapi pagi free kan? Kita bisa ketemu mereka sebentar"
" Iya free sih..."
" Lo ada masalah sama Justin?"
Aku menggeleng.
" Terus kenapa ga semangat gitu?"
" Nothing "
Kia berdiri, menarik kursi di sampingku dan duduk. Dia menarik tubuhku untuk menghadapnya.
" Nia, gue udah temenan sama Lo lebih dari tiga tahun. Gue tahu Lo lagi ada masalah"
Tentu Kia tahu.
" Lo pasti ovt karena foto itu ya?" tebak Kia.
Aku mengangguk.
Ya, beberapa hari terakhir ada sebuah foto yang tersebar di internet. Foto Justin dan seorang perempuan. Mereka tersenyum lebar di foto itu. Justin juga melingkarkan lengannya di bahu perempuan itu.
" Terus lo ignored chatnya Justin?"
" Engga .. tetep gue bales.... Tapi lama"
Kia memegang bahuku.
" Aku paham perasaan lo. Tapi kita belum tau cewe itu pacar, crush, atau malah sepupu atau teman Justin. Jadi jangan sedih dulu "
Aku mengangguk.
" Itu Justin ngechat" Kia menunjuk ponselku.