Kami tidak jadi menonton pertandingan Marselino karena terlambat, tapi kami masih bisa menonton pertandingan Sandy. Kami berempat bergabung dengan Ivar, Marselino, Shayne, Ragnar, Nathan, dan Thom yang juga menonton pertandingan Sandy.
" Hi" sapa Justin dan Rafael.
Mereka berenam menoleh dan tersenyum.
"Hoe gaat het met je voeten, Tin ( bagaimana kondisi kakimu, Tin) ?" tanya Thom.
" Begon te verbeteren (begon te verbeteren)" jawabnya.
"Omdat Nia er was, herstelde hij snel (Karena ada Dia, makanya dia cepat sembuh) " Ledek Rafael.
Aku yang tidak mengerti bahasa Belanda penasaran dengan apa yang mereka katakan. Apalagi Rafael menyebut namaku.
" Bagus.. bagus" ucap Marsel tiba tiba, sambil mengangkat jempolnya.
" Nopo to Kowe Ki" kesalku.
" Layoo, teko teko bagus bagus" tambah Kia.
" Emang ngerti mereka ngomong apa?" ledek Kia.
" Yo reti to"
" Apa coba "aku mengetes Marsel.
" Kaki e Justin" ucap Marsel dengan percaya diri.
Kia bertanya pada Rafael dan Rafael membernarkan. Marsel terlihat bangga karena menjawab benar.
" The power of body language" ucap Marsel.
Ternyata dia sempat melihat Thom yang melihat kaki Justin. Dia mengambil kesimpulan Thom bertanya kondisi kaki Justin.
" Hi Nia, Hi Kia. This is our first time meeting. Pleased to meet you" ucap Thom.
" Nice to meet you too, Thom" balasku.
" Pleased to meet you too" balas Kia.
"Congratulations on your engagement," said Ivar
" Hah? Sopo Cok sing lamaran?" Marselino terkejut.
Kasian ketinggalan hot news.. 😒
" Congratulations " ucap Ragnar, Nathan, Shayne, Thom bersamaan.
" Sek ta, sopo Cok sing lamaran? " Marsel makin bingung.
" Aku Ceng!! " Balas Kia.
" Oalah... HAH?? Kapan di lamar e Cok?"
" Kemarin" balasku.
" Kok iso aku rareti sih" keluhnya.
" Makanya jangan sibuk-sibuk Ceng " balas Kia.
Kami tertawa. Marsel memang terkenal paling sibuk. Entah sibuk nendang bola atau sibuk bucin.
" Ayo duduk, sebentar lagi pertandingan di mulai" ucap Shayne.
Kami berempat duduk berjejeran. Sebelah kiriku Justin, kananku Kia, dan sebelah kanan Kia ada Rafael.
°°°
Selesai pertandingan kami menghampiri Sandy. Pria itu tersenyum senang melihat teman -temannya datang.
" Good game, bro" ucap Ragnar.
" Thanks" balas Sandy.
" Tendanganmu keren juga" puji Thom.
" Thanks"
" Bagi Jersey bang" ucap Marselino.
"Meny-