Mayang tak melihat senyum laki-laki di sampingnya yang cukup puas melihat Mayang yang mau masuk ke dalam mobilnya. Laki-laki itu merasa sudah seharusnya ia memulai semuanya.
*
Mayang merasa sangat canggung duduk di samping atasannya ini. Ia tak pernah terfikirkan Pak Aris akan dengan tiba-tiba menawarkan mengantar dirinya pulang. Namun untuk menolak pun rasanya Mayang sangat segan. Karena Mayang sangat tahu seirit apa atasannya bicara selama mereka bekerja sama. Apalagi sebenarnya ia tak pernah bekerja langsung bersama pak Aris. Ia hanya sering mendengar cerita dari teman-temannya seberapa dingin atasannya pada wanita. Apalagi rumor yang banyak beredar tentang percintaan pak Aris yang membuat banyak karyawan membicarakan atasannya yang usianya cukup muda. Mereka seringkali membicarakan tentang kehidupan atasannya ini. Dan Mayang yang memang tak tahu apapun hanya bisa menjadi pendengar yang baik.
"Kamu betah kan kerja di perusahaan saya?" Ucap Pak Aris bertanya, hal itu membuat Mayang sadar dari lamunannya. Ia cukup terkejut mendengar suara Pak Aris yang tiba-tiba bersuara setelah sekian waktu terdiam dari tadinya mereka dari perusahaan.
"Saya cukup betah pak" Ucap Mayang menjawab sebiasa mungkin, ia sebenarnya tak tahu harus menjawab seperti apa. Rasanya juga sangat aneh ketika pak Aris menanyakan hal itu. Karena ia tahu seberapa dingin atasannya ini kepada para karyawan. Mayang masih bingung dengan apa yang terjadi saat ini
"Saya senang mendengarnya" Ucap pak Aris. Namun Mayang tahu pandangan laki-laki itu tetap fokus pada jalan yang terlihat cukup macet, mungkin karena jam seperti ini merupakan jam pulang bekerja.
Mayang yang mendengar perkataan pak Aris hanya bisa tersenyum, ia tak tahu harus bersikap seperti apa untuk menjawab pernyataan atasannya ini. Mayang pun rasanya sangat canggung. Apalagi setelah pembicaraan itu, mereka terdiam lagi hingga sampai di depan rumahnya.
"Terimakasih Pak" Ucap Mayang ketika sudah sampai di depan rumahnya. Ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Apalagi ia bisa melihat pak Aris hanya memandangnya diam. Mayang benar-benar tak mengerti dengan atasannya ini.
Setelah melihat atasannya tak terlihat akan mengatakan apapun, mayang akhirnya memutuskan untuk keluar. Apalagi pak Aris hanya terdiam melihatnya keluar, Mayang tak tahu apa yang dipikirkan oleh atasannya ini. Mayang akhirnya menunggu sampai mobil atasannya itu. berlalu. Ia sebenarnya merasa cukup aneh, namun Mayang berusaha untuk tak terlalu memikirkannya.
"Mungkin Pak Aris hanya sedang ingin berbuat kebaikan"Batin Mayang berlalu masuk ke dalam rumah. Ia merasa ingin segera beristirahat karena rasanya hari ini beberapa pekerjaan seperti tak ada habisnya.
***
Bima kesal pada dirinya yang tak dapat menolak keinginan Anggi. Rasa bersalahnya pada perempuan ini membuat ia akhirnya menuruti keinginan Anggi. Apalagi ia tahu keinginan wanita ini tak akan terlalu merugikannya. Ia sebenarnya tahu Anggi bukanlah orang yang jahat. Menjalin hubungan yang lama dengan wanita ini membuat Bima cukup tau seberapa baik dan buruk semua sifat Anggi. Ia tahu semakin ia menolak keinginan wanita ini, maka anggi akan bisa melakukan hal yang tak masuk akal. wanita yang dulunya pernah ia cintai dan diperjuangkan ini terlalu terburu-buru jika hati dan keadaan yang membuatnya tak nyaman.
"Mas Bima ingat apa yang paling ku sukai dari tempat ini?" Ucap Anggi menatap laki-laki di hadapannya. Mereka sedang menunggu makan malam, ia mengajak Bima ke tempat biasanya mereka jika ingin mencari tempat makan yang tenang. Anggi begitu terpukau setiap Bima menatap dirinya. Tatapan Bima yang penuh kasih sayang membuat ia begitu mudah jatuh cinta pada laki-laki di depannya ini.
"Kamu menyukai ketenangan di tempat ini. Kamu merasa tempat ini bisa memberikan kita kesenangan dan makanan yang lezat" Ucap Bima mengingat setiap apa yang dikatakan Anggi jika datang ke tempat ini. Ia sangat hafal hal itu dikarenakan seperti hari ini, anggi akan mengulangi perkataan nya tentang seberapa suka dia terhadap tempat ini. Bima terlalu sering mendengarnya untuk bisa melupakan hal itu. Anggi selalu memuji tempat yang menurut Bima pun merupakan restoran yang sangat bagus. Anggi memang sangat pandai dalam menentukan tempat dimana mereka akan menikmati suasana yang baik.
"Ada hal yang paling ku sukai dari tempat ini juga Mas, Tempat ini mengingatkan aku pada kamu, Mas. Bagaimana kamu selalu memberikan ku rasa nyaman dan Aman setiap Aku di sampingmu " Ucap Anggi menatap Bima dalam. Ia benar-benar tak bisa dan tak ingin mengubur rasa cinta dan sayangnya pada laki-laki di hadapannya ini. Anggi benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa cintanya pada Bima.
Bima yang mendengar pernyataan Anggi hanya bisa tertegun. Ia benar-benar tak menduga Anggi akan mengatakan hal itu. Bima benar-benar merasa sangat bersalah kepada wanita di hadapannya ini. Ia bisa melihat betapa besar rasa cinta itu dari tatapannya, dan Bima menemukan hatinya sudah tak bergetar seperti dulunya. Bima menyadari ternyata sudah tak ada rasa cinta lagi untuk wanita yang dulunya begitu ia cintai. Bima benar-benar merasakan tusukan itu ketika melihat Anggi yang terlihat begitu kecewa menatapnya. Karena ia tahu, wanita itu tak menemukan lagi apa yang dicarinya. Anggi hanya bisa terdiam menatap Bima yang menatapnya menyesal, Ia tak pernah menduga hari ini akan tiba. Laki-lakinya telah berubah dan Anggi merasakan begitu besar rasa sakit itu.
***
Mayang menatap pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Ia menghela nafas melihat apa yang dikirimkan lagi oleh wanita itu, Ia merasa tak bosan kan wanita itu mengirimkan hal seperti ini padanya. Padahal Mayang telah dengan sukarela mundur dan memberikan kesempatan pada mereka untuk memperjuangkan cinta mereka. Namun kenapa wanita ini masih terus mengirimkan gambar yang ia pun tak pernah tahu maksudnya.
Anda
"Saya sudah bukan istri dari Mas Bima, kamu tidak perlu mengirimkan hal seperti ini lagi. Kamu tidak perlu merasa takut jika aku akan merebut laki-laki itu lagi. Aku sudah memberikan kalian kebebasan bersama. Jangan pernah lakukan hal seperti ini lagi Anggi, ini sudah tak bisa menyakiti saya lagi"
Mayang meletakkan ponselnya kembali. Rasanya tubuhnya sangat lelah. Mayang memutuskan untuk segera merebahkan dirinya. Rasanya sangat sunyi memasuki rumah ini, ia masih begitu ingat bagaimana perjuangannya mendapatkan hati suaminya, dan rumah ini menjadi saksi bagaimana Mayang begitu terluka setiap kali Bima mendorongnya menjauh dari laki-laki itu. Mayang mengingat betapa bodoh dirinya menunggu seorang laki-laki setiap malamnya yang sedang menikmati malam dengan wanita lain.
Andai sebenarnya Mas Bima selingkuh tidak sejauh itu, mungkin Mayang akan bisa memaafkan. Ia hanya pernah ingin membayangkan setiap apa yang dilakukan mereka jika mereka sedang bersama. Apalagi ditambah dengan setiap foto yang dikirimkan wanita itu, mereka benar-benar telah melakuakan hal yang begitu fatal. Mayang benar-benar tak bisa menerima laki-lakinya membagi tubuh bersama wanita lain. Hal itu terlalu menyakitkan untuknya.
Suara ponselnya membuyarkan lamunan Mayang. Ia benar-benar ingin secepatnya istirahat, namun rasa penasaran akan pesan yang masuk pada ponselnya membuat ia akhirnya terbangun.
Pak Aris
"Selamat Malam Mayang. Kamu pasti bingung dengan sikap saya ini, tapi sebenarnya saya ingin lebih dekat dengan kamu. tolong kasih saya kesempatan"
Setelah membaca pesan dari Pak Aris, mayang benar-benar tak menyangka dengan apa yang dikirimkan oleh pak Aris. Mayang sampai mengulang membaca pesan tersebut. Ia benar-benar tak pernah menduga Pak Aris ternyata tertarik padanya. Mayang merasa tak ada alasan laki-laki itu untuk tertarik padanya, apalagi mereka benar-benar tak pernah berinteraksi secara langung, selain perilaku pak Aris tadi sore yang sangat aneh. Itulah pertama kali mereka sedekat itu dan membagi percakapan yang panjang.
"Kamu hanya perlu menerima dan memberikan saya kesempatan. Saya akan membuktikan keseriusan saya" Ucap Pak Aris mengirimkan pesan lagi. Mayang benar-benar tak tahu harus membalas bagaimana. Rasa kaget Mayang membuat ia benar-benar hanya terpaku memandang ponselnya.
.
.
Jangan Lupa Vote dan Comment ya
Bagi yang berminat melanjutkan membaca cerita ini bisa langsung ke karya karsa dengan akun penulis : January Lin

YOU ARE READING
Belahan Jiwa
RomantizmMenjadi istri yang tak diinginkan memang tak pernah mudah. Entah apa lagi yang harus ku lakukan. Suamiku yang ku cintai tak pernah bisa melupakan wanita yang dia cintai. Apalagi ku tahu mereka tetap menjalin hubungan, rasanya sungguh menyakitkan.