Elvian -12-

13.4K 1K 17
                                    

■ ■ ■ ■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■ ■ ■ ■

"Kamu beneran gamau ikut ayah El?" tanya Rian entah sudah berapa puluh kali. Elvian menghembuskan nafasnya, harus berapa kali lagi dia menolak ajakan itu?

"Lagian ada kita juga di sini yah, tidak perlu terlalu khawatir"

Rian mendengus sebal mendengar tuturan anak tengahnya, dia hanya ingin menghabiskan waktu dengan anak bungsunya dengan embel embel ada pekerjaan di kota lain. Tetapi dua anaknya yang lain terus berusaha menghalangi apa yang sudah ia coba perbuat.

"Yaudah ayah gajadi pergi, kamu aja Nath gantiin ayah"

"Enak aja, gamau. Lagian cuma satu minggu ayah aja"

"Kamu"

"Ayah"

Elvian hanya melihat perdebatan di depannya dengan sesekali memasukan cemilan ke mulutnya, "Naik yuk, biarin aja" ajak Rafa pada sang adik.

"Ayah pergi aja  berdua sama bang Nathan, siapa tau kalau kalian berdua yang pergi tidak jadi satu minggu, 3 hari selesai, tidak ada yang tau kan?" Rian dan Nathan langsung menengok kearah sumber suara.

Rafa berteriak ketika sudah sampai di ujung tangga lantai dua dengan kekehan kecil, jangan lupakan Elvian yang sekarang juga sudah ada di atas sana.

"Iya juga" guman Rian tersadar akan sesuatu lalu menatap kearah anak sulungnya dengan senyuman aneh. 

"Gak! gamau" tolak Nathan sebelum Rian berucap sesuatu.

"Tidak ada penolakan Nath, malam ini kita berangkat" ujar Rian tegas seolah tak memberikan kesempatan pada Nathan untuk membalas ucapannya. "Rafa sialan" gumannya yang dapat didengar oleh sang ayah.

"Mulutnya! Siap siap, beberapa jam lagi kita berangkat" ujar Rian sebelum melangkah menjauh dari tempat itu meninggalkan Nathan yang masih setia menatap Rafa yang cekikian di atas sana. 

Tatapan permusuhan jelas ia layangkan pada sang adik, "Awas kamu Rafasya" ucapnya penuh penekanan membuat bulu kuduk sang adik tiba tiba berdiri dan langsung menagajak Elvian memasuki kamarnya.

"Jangan terlalu dipikirkan, mereka berdua memang seperti itu. Selalu saja menolak untuk pergi keluar kota" bukan maksud Elvian menolak, hanya saja ini sudah masuk pekan ujian tengah semester dan juga jika dia ikut Rian, apa yang bisa ia lakukan disana? tidak ada bukan?

"Tahun ini abang lulus, mungkin selanjutnya abang yang akan ditumbalkan ayah untuk mengerjakan pekerjaanya" canda Elvian yang mampu menghancurkan pikiran Rafa yang tengah memikirkan apa yang akan dirinya lakukan dengan Elvian selama ayah dan abangnya itu tidak ada di rumah.

El-Vian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang