Elvian -14-

11.6K 965 42
                                    

■ ■ ■ ■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■ ■ ■ ■

Wow!!

Siapa yang kemarin mengatakan bahwa satu minggu adalah waktu yang cukup lama?

Satu tahun terakhir terasa begitu cepat, Elvian bahkan sampai tidak sadar jika dirinya sudah tinggal bersama keluarga kandungnya selama satu tahun lamanya.

Memori satu tahun lalu tidak akan terlupakan di benak orang orang itu, apalagi Elvian dan Ziya selaku tokoh utama dalam kisah dua keluarga itu.

365 hari sudah berlalu, di malam ini Elvian akan resmi menginjak usia 17 tahun, hari hari yang mereka lewati sudah tak terhitung melewati berapa macam hal.

Rasanya kertas yang dulunya hitam putih mulai diberi warna yang mulai memanjakan mata.

Tinggal menghitung menit hari ini akan berganti ke hari selanjutnya. Dalam dua malam, dirinya merasa merayakan ulang tahun sebanyak dua kali.

Selama 15 tahun sebelumnya, Elvian salah memilih tanggal dalam memikirkan hari lahirnya. Tahun ini adalah tahun kedua dimana dia berulang tahun tepat di hari lahirnya.

Kue coklat dengan dengan design simple serta lilin dengan angka 17 di atasnya terlihat begitu menggugah selera.

Ruang keluarga itu berisi 4 lelaki yang tengah fokus pada salah satu yang paling muda disana.

Rian tak henti hentinya memancarkan senyuman saat melihat Elvian yang nampaknya memandang binar kue ulang tahun di depannya.

Entah apa yang sebenarnya anak itu pikirkan, sebenarnya hanya anak itu pula yang tau jawabannya.

"55" guman Elvian melihat jam yang menunjukkan pukul 23.55.

Rafa tak bisa menahan senyumannya, "5 menit lagi kamu resmi jadi warga Indonesia" ucapnya.

"Jadi sebelum ini aku bukan warga Indonesia?" mereka terkekeh.

"Bukan begitu, hanya saja logikanya ya. Kartu tanda penduduk bisa didapatkan saat berusia 17 tahun, bukankah itu berarti kamu baru dicatat jadi penduduk Indonesia saat berusia 17 tahun?"

Nathan langsung menoyor kepala adiknya yang satu itu, "Bukan begitu konsepnya Rafa" ucapnya, walaupun dia sebenarnya juga tau jikalau Rafa mengucapkan itu hanya sebagai candaan semata.

"Sudah 58" ucap Rian berhasil menghentikan perdebatan mereka.

Rafa langsung kelimpungan mencari korek api yang dia pegang sebelumnya. Perasaan tadi dia pegang, kok ilang?

El-Vian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang