BREM
Suara motor sport yang sedang dipanaskan di sebuah jalanan lengang terdengar memekakkan telinga. Sorak sorai juga terdengar di sana karena sebentar lagi akan dilangsungkannya balap liar antara kubu 3Racha dan kubu Missionary, dua Genk motor yang sangat ditakuti oleh beberapa Genk motor lain. Missionary adalah salah satu Genk motor jahat yang terkadang membuat teror warga sekitar, namun tidak dengan 3Racha. Genk motor satu itu sangat ramah dengan warga sekitar, meskipun mereka adalah Genk motor berdarah dingin yang tak segan-segan menghabisi nyawa siapapun jika pada sesama Genk motor yang melawannya.
"Semangat bang Krish!" teriak Bintang, salah satu anggota 3Racha. Lelaki berambut pirang yang dipanggil Krish itu menoleh, ia tersenyum di balik helm full face yang menutupi wajahnya.
"Inget, 3Racha harus menang!" ucap lelaki berambut merah berbibir seksi di sebelah Bintang.
"Siap, lu berdua juga harus menang ya!" ucap lelaki itu semangat. Tanpa berlama-lama, terlihat wanita cantik memakai pakaian mini yang sedang membawa bendera, berdiri di tengah kedua motor yang sedang bersiap. Bendera itu mulai diangkat oleh wanita tadi.
"Siap ya. Satu, dua, tiga!"
BREM
Bendera diayunkan dan kedua motor itu akhirnya melesat. Sorak sorai pendukung kedua kubu itu mulai terdengar riuh terlebih ketika jagoan mereka memimpin jalannya balap liar malam ini.
"KRISHNA! KRISHNA!"
"DUTA! DUTA!"
Krishna Chandrawinata, lelaki berambut pirang berdarah campuran Korea - Australia - Indonesia itu menoleh saat ia berhasil menyalip motor Duta Nareswara -lelaki berdarah campuran Jepang - Indonesia dan mengacungkan jempolnya yang langsung ia arahkan ke arah bawah, meledeknya. Ia berhasil menyalip motor Duta tepat sebelum Duta berbelok ke arah tikungan tajam sebelum garis finish.
"Dan pemenang putaran pertama ini adalah, Krishna! Selamat 3Racha!"
"YEAY!"
Riuh tepuk tangan saat Krishna berhasil mencapai garis finish lebih dahulu dibandingkan Duta. Hal itu membuat skor Genk 3Racha unggul pada putaran awal balap liar kali ini.
"KEREN BANG!" ucap lelaki berambut merah itu pada Krishna yang sedang membuka helm full face miliknya. Krishna terkekeh.
"Paan sih lu, Ris! Pokoknya lu berdua harus bisa lebih keren dari pada gua!" ucap Krishna. Lelaki berbisep paling besar itu tersenyum miring.
"Siapa takut! Chandana Bintang nih bos! Senggol dong!" ucap Bintang dengan percaya diri sembari menaiki motor sport yang tadi dipakai Krishna pada balapan sebelumnya. Krishna terkekeh.
"Gak ada yang berani nyenggol lu lah bang Abin. Ntar yang ada dia yang oleng sendiri lah," ucap lelaki berambut merah. Bintang tertawa terbahak-bahak.
"Si Haris nih kalo ngomong emang paling bener!" ucap Krishna sembari tertawa kecil.
"Bener sih bang, siapa lagian yang kuat nyenggol gua. Gua senggol balik juga nyungsep yang ada," ucap Bintang membenarkan ucapan lelaki bernama Haris. Krishna dan Haris tertawa.
"Putaran selanjutnya, Bintang dari 3Racha dan Morgan dari Missionary," ucap wanita yang membawa bendera akhirnya. Sorak sorai mulai terdengar lagi dari pendukung 3Racha dan Missionary.
"Siap? Satu, dua, tiga!"
Bendera kembali diayunkan dari atas ke bawah dan kedua motor itu mulai melesat dengan kecepatan penuh. Chandana Bintang yang semula unggul, harus merelakan posisinya saat motornya disalip oleh Morgan Mahardika saat melewati tikungan tajam. Morgan memberi acungan jempol ke arah bawah tanda mengejek Bintang. Tapi bukan bintang namanya kalau ia akan tinggal diam. Ia langsung mengatur strategi agar bisa segera menyalip motor lawannya itu. Ia mengacungkan jari tengah saat berhasil menyalip motor Morgan di detik terakhir mencapai finish.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Creepy Campus • Chanbinhyun ✓
Horror"𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝓘𝓷𝓭𝓲-𝓖𝓸!" (Feat. Han Jisung & Junhan) Menceritakan ketiga mahasiswa di salah satu universitas swasta Jakarta Selatan yaitu Universitas Tujuan Bangsa yang sedang melakukan demo, namun sayangnya mereka bertiga harus dikejar oleh...