"WAAAAAAAAAA!"
Teriakan lumba-lumba dari Hanan mulai terdengar saat ia melihat dengan jelas bagaimana wajah hantu wanita menyeramkan yang sempat menganggu Krishna. Ia berlari entah kemana asalkan ia bisa menghindar dari hantu menyeramkan itu. Ia yang tak melihat dengan jelas arah depannya itu karena selalu menoleh ke arah belakangnya, membuat tubuhnya bertabrakan dengan seseorang yang membuat mereka berdua berteriak karena terkejut bukan main.
"WAAAAAAAAAA!"
"AAAAAAAAAA!"
Hanan menghela napas lega saat melihat ada Krishna yang sudah kembali dan menabrak tubuhnya. Krishna pun menghela napasnya dengan lega.
"Anjir! Lu ngagetin gua aja deh, bang!" ucap Hanan kesal. Krishna terkekeh lucu.
"Gak ada siapapun yang bisa dimintai bantuan. Gak tau pada kemana gua liat ke ruangannya pada kosong," ucap Krishna. Hanan meringis.
"Duh terus gimana ya?" pikir Hanan panik. Krishna yang masih melihat buah dada Hanan yang besar menjilati bibir bawahnya.
"Oh, lu pengen gua jadi staf kesehatan ya?" tanya Krishna asal. Hanan mengernyit.
"Hah?" tanyanya bingung. Namun belum sempat dijawab oleh Krishna, ia menggenggam tangan Hanan dan menariknya perlahan.
"Yuk ke sana yuk," ajak Krishna. Hanan meronta.
"Bentar, lu pengen bawa gua kemana?!" tanya Hanan bingung. Krishna menyunggingkan smirknya.
"Udah ke sini aja," ucapnya yang masih menarik tubuh Hanan. Hanan yang bingung hanya menatap Krishna dengan tatapan curiga.
"Udah gak usah takut sama gua," ucap Krishna sembari terkekeh.
"Nah, di sini aja deh. Lagi pula di dalem si Haris masih pingsan," ucap Krishna dan segera memasuki ruang unit kesehatan mahasiswa. Membawa tubuh Hanan dan mencari brankar kosong yang letaknya di belakang brankar milik Haris.
"Apa sih?" tanya Hanan bingung. Krishna mendudukan tubuh Hanan di atas brankar.
"Nah ini. Kuy main dokter-dokteran ya. Gua dokternya, lu pasiennya," ucap Krishna. Hanan mengernyit lagi.
"What?" tanyanya bingung. Di sela kebingungan Hanan, Krishna menidurkan Hanan di atas brankar dengan paksa. Namun anehnya dia tak bisa berkutik di sela kekuatan Krishna yang sangat kuat karena kekuatannya tak sebanding dengan lelaki di hadapannya itu.
"Ta-tapi kan bukan gua yang sakit, bang Krishna?" tanya Hanan akhirnya. Krishna tersenyum.
"Udah tenang aja. Sama Krishna mah apa sih yang gak bisa," ucap Krishna ngawur. Hanan semakin bertambah bingung.
"Ini gua pengen diapain sih?" gumam Hanan sedikit takut. Krishna mendekatkan telinganya pada bagian dada Hanan yang bulat.
"Ssst... diem. Gua lagi coba denger detak jantung lu. Gua khawatir," ucap Krishna. Hanan mengernyit lagi.
"Ap-apa?" tanyanya terbata.
"Wah, gawat nih!" ucap Krishna. Hanan terbelalak.
"Lu keknya sesek napas. Gua pengen lakuin tes CPR!" ucap Krishna asal. Hanan terperangah bingung.
"Bentar ya," ucap Krishna lagi sembari mencoba melakukan tes CPR pada dada Hanan dengan asal. Ia menjilat bibir bawahnya lagi dan mengambil kesempatan dalam kegiatannya.
"Eh anjir lu ngapain sih!" ucap Hanan kesal saat Krishna meremas buah dadanya.
"E-eh? Maap gua gak sengaja," ucap Krishna sembari terkekeh. Hanan merengut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Creepy Campus • Chanbinhyun ✓
Horror"𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝓘𝓷𝓭𝓲-𝓖𝓸!" (Feat. Han Jisung & Junhan) Menceritakan ketiga mahasiswa di salah satu universitas swasta Jakarta Selatan yaitu Universitas Tujuan Bangsa yang sedang melakukan demo, namun sayangnya mereka bertiga harus dikejar oleh...