09. Setan Kampus

34 16 8
                                    

"WAAAAAAAAA! SETAN!"

Krishna yang mendengar teriakan dari staf penjaga koperasi mahasiswa bernama Sulino Rahardja dan akrab disapa Lino itu terbelalak panik. Ia langsung menoleh ke arah bekalang tubuhnya namun tak ada apapun di sana.

"SETAN?! MANA?! HAH?! MANA SETANNYA?!" teriak Krishna panik. Lelaki bernama Lino itu masih menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"D-di... di sana mas setannya!" ucap Lino asal dan menunjuk ke arah pendingin yang ada di belakang tubuh Krishna. Krishna menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh jari tangan Lino, namun tak ada keanehan apapun. Ia mengernyit.

"Mana sih, ah?! Ye, lu lagi boongin gua ye, mas?!" ucap Krishna kesal. Lino yang mendengar ucapan Krishna mulai membuka matanya dan berusaha menoleh lagi pada Krishna yang sedang menatapnya dengan heran.

"AAAAAAAAAA! SETAN! JANGAN GANGGUIN GUA! TOLONG! ADA SETAN!" teriak Lino lagi dan segera berlari keluar dari ruangan koperasi mahasiswa dengan terpontang-panting. Krishna terbelalak panik.

"WOY MAS TUNGGUIN! ADUH! SETANNYA MANA SIH MAS?! DUH KOK GUA JADI TAKUT GINI SIH?!" teriak Krishna histeris. Ia sampai bersembunyi di balik rak-rak yang ada di dalam ruangan koperasi mahasiswa tersebut.

"Anjiran hari ini orang-orang kampus pada kenapa sih?! Orang gak ada setan juga! Ribut setan setan mulu dari tadi, ah! Muke lu kali yang kayak setan!" ucap Krishna kesal sembari menoleh ke arah kanan dan kirinya.

"Gua hih juga itu orang! Keknya hari ini orang-orang semuanya pada halu deh ya!" ucap Krishna lagi. Ia terbelalak dan teringat sesuatu.

"Oh iya, air minum!" ucap Krishna dan segera menoleh ke arah show case pendingin yang ada di belakang tubuhnya. Ia berjalan ke arah pendingin berpintu kaca itu dan tangannya segera meraih knop pintu pendingin itu.

"Wih, ada coffee beer nih! Kalo ini apa ya? Oh, Bintang! Tapi yang gak ada alkoholnya ya," ucap Krishna sembari memilih soft drink di dalam lemari show case itu. Saat Krishna sedang fokus memilah soft drink mana yang akan ia ambil, dengan tiba-tiba terdengar suara menyeramkan seorang wanita yang menangis.

"Huhuhuhuhu...."

Suara tangisan wanita misterius itu membuat pergerakan Krishna terhenti. Tubuhnya bagaikan kaku dengan sendirinya dan tak bisa ia gerakkan lagi. Ia menoleh ke arah kiri tubuhnya dan betapa terkejutnya ia saat melihat ada penampakan tangan seseorang yang sudah hancur, mendekat ke arahnya.

"Ya Allah beneran ada setan nih di sini?! Argh! Gua takut nih ah!" rengek Krishna takut. Ia merasa takut tapi entah kenapa tubuhnya tidak bisa ia gerakkan.

"Pait, pait, pait... hush... hush... sana! Saya gak gangguin kamu kok, Tan. Saya permisi dulu ya," ucap Krishna dan berusaha beranjak dari tempatnya. Namun saat ia ingin melangkahkan kakinya, tangan itu memegangi kaki Krishna sehingga lelaki berambut pirang itu terhenti.

"WAAAAAAAAA! MAAPIN SAYA SETAN! IYA SAYA GAK NANTANGIN LAGI, IYA SAYA PERCAYA KALO DI SINI ADA SETAN!" teriak Krishna. Ternyata, yang mencengkram kaki Krishna itu hanya tangan saja. Namun tangan menyeramkan itu terlihat putus dan berlumuran darah. Krishna menangis histeris. Ia langsung berlari sekuat yang ia bisa keluar dari ruangan koperasi mahasiswa, meskipun kakinya masih dijagal oleh hantu tangan buntung.

"Anjir kenapa ini tangan buntung gak mau lepas sih dari kaki gua?! Hih lepas gak! Pergi! Pergi! Pergi!" ucap Krishna sembari mencoba melepaskan tangan itu dari kakinya. Bahkan sesekali ia menginjak tangan itu agar bisa terlepas dari kaki Krishna.

"AAAAAAAA! TOLONG!" teriaknya lagi saat tangan itu telah berhasil terlepas dari kakinya dan ia berlari secepat mungkin.

"Hhh... hhh... hhh... udah aman kan ya?" ucapnya bermonolog sembari mengatur napasnya. Tubuhnya telah sampai pada pintu gudang. Ia yang masih fokus akan lorong di hadapannya itu tak menyadari jika ada hantu anak kecil di belakang tubuhnya yang sedang bermain kelereng.

[1] Creepy Campus • Chanbinhyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang