"Gimana kalo kita taruhan? Gua tantang lu berdua kalahin gua dalam satu putaran ini," ucap seorang berambut pirang yang masih mempunyai darah Korea dan Australia dalam tubuhnya itu. Kedua temannya itu mengangguk antusias.
"Boleh aja. Asal lu berdua bakalan traktir gua kalo lu berdua kalah dari gua," ucap lelaki berambut merah dengan bibirnya yang seksi. Lelaki yang memiliki bisep paling besar itu mendengus kasar.
"Ya lu juga harus lakuin hal yang sama lah kalo gua sama bang Krish menang, memble! Enak ae lu cuma minta gratisan doang tapi gak mau traktir juga!" ucapnya kesal. Lelaki berambut merah itu memutar kedua bola matanya kesal.
"Nama gua Haris lah! Memble, memble. Santai aja kali bang Abin! Kek gua gak ada duit aja!" ucap Haris kesal.
"Lagian nih kalo bukan Abang gua juga lu gak punya motor lagi, lah!" ucap Haris lagi. Bintang mendelik kesal.
"Iya, iya, si paling berjasa mah gua nurut ae lah!" ucap Bintang kesal. Haris mencibir sedangkan Krishna terkekeh.
"Udah lah, Ris, Bin, mending mulai aja balapannya! Besok kan ada demo tuh, mending kita jadi provokator seperti biasa. Lumayan loh duit bayarannya!" ucap Krishna. Haris dan Bintang membelalakkan matanya.
"Seriusan lu, bang?" tanya Haris sedangkan Bintang hanya mengangguk.
"Iya beneran. Lumayan kan buat dugem lagi?" pikir Krishna. Bintang tersenyum girang.
"Wah, ide bagus bang!" ucap Bintang setuju.
"Ya udah sekarang kita selesein ini dulu. Urusan demo, biar jadi urusan nanti!" ucap Haris bersemangat. Krishna dan Bintang tersenyum remeh.
"Siapa takut!" seru Bintang.
"Oh iya, makasih banyak ya buat motornya, Ris. Bilangin rasa terima kasih gua sama bang Melky ya," ucap Krishna. Bintang mengangguk.
"Maafin gara-gara kita malah jadi nyusahin bang Melky," ucap Bintang. Haris tersenyum.
"Gapapa lagi. Lagian Abang gua mah duitnya udah puluhan M ada kayanya. Dia kan bandit haha!" ucap Haris sembari tertawa. Bintang terkekeh.
"Iya sih. Bang Melky tuh diem-diem King of Balapan. Gua jadi pengen belajar sama dia deh," ucap Bintang. Krishna terkekeh.
"Ya udah ini kapan mulainya dah?" tanya Krishna. Haris dan Bintang tertawa pelan.
"Skuy lah bang!" ucap Bintang bersemangat. Krishna tersenyum miring.
"Oke. One, two, three!"
Brem
Ketiga motor sport milik Krishna, Bintang dan Haris akhirnya melaju kencang di tengah jalanan yang sangat lengang. Balapan dipimpin oleh Krishna yang melesat jauh ke depan. Namun tak berlangsung lama, terlihat Bintang menyalip posisi Krishna dan menoleh ke arah lelaki berambut pirang itu dengan senyuman mengejek.
Krishna yang tak terima posisinya disalip oleh Bintang langsung menaikkan gigi motornya dan segera tancap gas. Sayangnya, ia dan Bintang tak mengetahui strategi apa yang disusun oleh Haris. Ia dengan sukses menyalip motor Krishna dan memimpin jalannya balapan di antara ketiganya. Motor Haris melesat jauh dari motor Krishna dan Bintang.
Namun sayang, ketika ia sedang berbelok di tikungan yang ada di hadapannya itu, motornya tergelincir dan membuatnya jatuh menggelinding di aspal. Krishna dan Bintang terbelalak.
"HARIS!"
Mereka berdua langsung tancap gas agar bisa segera mendekat ke arah tubuh lemah Haris.
"Ya Allah, Ris!" Krishna memarkirkan motornya itu dan segera berlari ke arah Haris yang tergeletak. Di susul Bintang di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Creepy Campus • Chanbinhyun ✓
Horror"𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝓘𝓷𝓭𝓲-𝓖𝓸!" (Feat. Han Jisung & Junhan) Menceritakan ketiga mahasiswa di salah satu universitas swasta Jakarta Selatan yaitu Universitas Tujuan Bangsa yang sedang melakukan demo, namun sayangnya mereka bertiga harus dikejar oleh...