10. Tolong

28 16 2
                                    

"Sombong amat sih, si Sukma sekarang?! Baru aja lu jadi kakak hits karena organisasi, gimana kalo lu jadi artis!" ucap Bintang kesal.

Saat ia masih menggerutu karena kesal terhadap teman sekelasnya, dengan tiba-tiba ada seorang wanita berwajah pucat pasih dengan kemeja putih yang sedikit terbuka hingga memperlihatkan buah dadanya.

"Permisi mas," panggil wanita itu. Bintang yang melihat ada wanita seksi dan cantik itu terbelalak senang.

"Eh ada neng geulis," ucap Bintang sembari tersenyum tidak jelas. Wanita itu tidak menoleh sama sekali ke arah lelaki di sebelahnya. Ia hanya duduk diam dengan pandangan lurus ke depan.

"Mas bisa tolongin aku gak?" tanya wanita itu pada Bintang. Bintang terlihat pura-pura prihatin pada wanita di sebelahnya itu. Namun tatapan matanya tertuju pada kemeja dress mini di atas lutut yang menampilkan belahan dada wanita itu yang terlihat mengintip. Bintang menjilat bibir bawahnya.

"Tolongin apa sih, cantik? Kenapa, kenapa? Hm?" tanya Bintang langsung.

"Mas petugas kesehatan mahasiswa bukan?" tanya wanita itu. Bintang yang mendengar itu langsung celingukan melihat keadaan.

Amaaaan! -Bintang

"Eum, iya. Saya staf kesehatan mahasiswa yang ditunjuk sama kepala stafnya. Kenapa sih? Apa yang dirasa?" jawab Bintang dan diakhiri pertanyaannya. Ia masih tertuju pada buah dada wanita itu yang terlihat besar, mengintip di balik kemeja dress mini yang ia kenakan.

"Leher saya sakit, mas. Kaya dicekik," jawab wanita itu. Bintang yang masih memerhatikan buah dada wanita itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Oh, lehernya sakit ya? Terus, keluhan lainnya apa lagi?" tanya Bintang yang masih melihat buah dada wanita itu.

"Dada saya sesek banget, mas. Sampe gak bisa napas," jawab wanita itu lagi. Bintang mengangguk.

"Oh, dadanya sesek ya? Iya sih, keliatan banget kok kalo dadanya sesek. Ya udah, saya langsung cek ya," ucap Bintang dan langsung menyandarkan tubuh wanita di sebelahnya itu.

"Kamu santai aja dulu ya. Nyandar aja. Rileks... regangin otot-otot badan kamu biar proses terapi dari saya berjalan lancar," ucap Bintang lagi. Wanita itu hanya mengangguk kaku.

"Maaf, saya buka kancing kemejanya dulu ya. Soalnya kalo gak dibuka saya susah ceknya," ucap Bintang lagi dan dijawab anggukan pelan wanita itu. Bintang menoleh ke kanan dan kirinya memastikan semuanya aman. Ia tersenyum nakal saat mengetahui bahwa keadaan sangat aman untuk melancarkan aksinya.

"Ouh, sshh. Gede banget hm!" Bintang menggeram pelan saat tangannya membuka dua kancing kemeja milik wanita itu.

"Eum, neng geulis. Kayanya saya harus buka satu kancing kemejanya lagi ya. Soalnya ini masih sesek, nanti saya susah ceknya," ucap Bintang lagi. Wanita itu masih mengangguk pelan sebagai jawaban. Bintang terbelalak senang dan segera membuka satu lagi kancing kemeja yang dipakai wanita itu. Bintang terbelalak senang saat melihat dua buah dada wanita itu yang bulat dan besar dengan jelas di hadapan wajahnya. Ia menggeram.

Njir bulet banget! Gua jadi gemes pengen ngulum! Duh greget banget deh gua! -Bintang

"Saya cek dulu sebentar ya," ucap Bintang dan segera mendekatkan telinganya pada dada wanita itu. Dengan tersenyum nakal ia menempelkan wajahnya pada dada bulat wanita itu yang terlihat tanpa cacat.

"Wah, ini sih parah. Soalnya tadi saya cek deg-degan banget ya. Pantesan sesek napasnya. Terus apa lagi yang dirasa?" tanya Bintang pura-pura khawatir saat wanita itu sudah kembali bangkit dan duduk dengan tegak.

"Kaki saya sakit banget, mas. Sampe gak bisa jalan," jawab wanita itu. Bintang mengangguk.

"Oh, kakinya sakit ya? Lemes gitu ya?" tanya Bintang. Wanita itu mengangguk dengan kaku.

[1] Creepy Campus • Chanbinhyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang