Gunung Aru-Aru (BAB V)

14 6 0
                                    

HALOO LAGII SEMUAA
UNTUK MEMBERI SEMANGAT KEPADA PENULIS, VOTE&KOMEN YAA
MAKASIHHH.
HAPPY READING BREYY🤩🙌🏻

Gunung Aru-Aru
******
BAB V

GRINGGG

Suara bell pulang terdengar nyaring.

"Untuk hari ini, pelajaran kita sampai disini saja. Ada yang ingin bertanya?" Ucap buk Rita.

"Satu lagi, buat minggu depan, tolong persiapan diri ya, kita bakal ulangan materi yang ini. Jadi ga paham tanya sekarang, ya." Tambah buk Rita.

"HAH????" Jawab sekalas kompak.

"Tidak ada hah hah an. Khairi siapkan kelas." Ucap ibuk yang langsung disiapkan oleh Khairi.

Kini aku berjalan keluar gerbang, aku tidak ada niatan ingin pergi. Aku dan Lavenda akan langsung pulang, Fenni hari ini ga ikut pulang bareng karna dia akan pergi dengan orangtuanya.

"Ra, kamu paham PR IPS tadi ga?" Tanya Lavenda ketika kami sudah diatas angkot.

"Paham, emang kenapa?" Jawabku balas bertanya.

"Kita buat dirumah kami yok, berdua, soalnya aku ga terlalu paham. Gapapa ya? Nantik aku pulangnya minta jemput aja, mau ga?" Balasnya menjelaskan.

"Gapapa, ayoo." Balasku.

Kami telah sampai didepan halaman rumahku, aku memasuki rumah.

"Eh, Vera dah pulang. Mau makan dulu ga?" Ucap ibu.

"Ga bu, Vera belum lapar, eh bu, Lavenda mau ngerjain tugas sama Vera dirumah bu." Balasku.

"Iya nte." Balas Venda sambil tersenyum.

Setelah ibu pergi kebelakang, aku dan Lavenda langsung menuju kamarku. Sebelum belajar aku mengganti baju jadi baju rumahan. Tidak terlalu banyak soal, hanya ada 15 soal, jadi lumayan cepat untuk aku dan Venda mengerjakannya.

Pr kami telah siap, hari sudah jam 16.50 sedangkan Lavenda dijemput jam 19.00. Karna waktu masih lama, kami memutuskan untuk belanja seblak didekat rumahku. Ketika kami berjalan, ada seorang ibu yang bersorak sorak mencari anaknya yang tadi main.

"Rakimm! Nazikrii!" Sorak ibu itu mencari anaknya.

"Ibuuu!" Satu anak yang usianya sekitar 5 tahun datang sendiri dengan raut wajah yang sedih.

"Rakim, kama se Pai main? Ama lah panek mancari baa dakdo?"
"Rakim, kemana aja mainnya tadi? Ibu udah capek cari cari kenapa ga ada?" Balas ibu itu sambil tersenyum.

"Eh, adiak si Nazikri manyo?"
"Eh, adeknya si Nazikri mana?" Tambah ibu itu, dengan senyum yang mulai pudar.

"Tadi Nazikri ilangnyo, dak baliak baliak wakatu sadang main mancik mancik. Alah Rakimbcari dak ado do, makonyo Rakim pulang sajo Bu. Maafan Rakim yo bu."
" Tadi Nazikri ilang ga balik balik waktu lagi main petak umpet. Udah rakim cari cari ga ada, makanya Rakim pulang aja Bu. Maafin Rakim ya Bu." Cerita anak itu dengan raut kecewa.

"Baa bisa? Yolah tadi dima kalian main?" "Kok bisa? Yaudah tadi dimana kalian main?" Tanya ibu itu balik.

"Di dakek rumah tuo nan di dakek komplek sabalah bu didekat rumah tua yang didekat komplek sebelah, ibu." Balasnya.

JALAN SETAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang