Manusia Laut? (BAB XIII)

16 4 0
                                    

halooo lagiii
gmna harinyaa?? semoga baikk yaa.
tanpaaa basa basii, silahkan tinggalinn jejakknya disiniiii.
kaloo udaa kitaa lanjut ke bab yang kmrenn yaa..

happy reading 😼🌷

Manusia Laut?
**
BAB XIII

Tidak, aku salah. Kini aku masih berada ditempat yang sama, tapi dengan suasana tengah malam yang berbeda. Malam ini cukup terang, rembulan yang menyinari dengan indah, dentuman ombak dengan plankton yang membuat air itu berwarna, dan eh, batu batu disini juga berwarna? Dan apa itu? Goa disana, terlihat lebih indah dari tadi sore.

Aku membangunkan yang lain, mengajaknya untuk menuju kesana, melihat apa yang tengah terjadi didalam sana. Cahayanya bukan seperti dari penerangan senter atau lampu, cahaya ini begitu indah. Goa ini cukup dalam, seperti ada kristal kristal yang bercahaya, berada didinding goa.

"Ini goa amankan buat kita masukin?" Tanya Fenni, didalam goa ini cukup hangat.

"Kayaknya aman Fen, dari pada kita diluar nantik tiba tiba ada ombak gede, atau hiu. Mau dimakan hiu apa?" Jawab Kenza.

Aku terus berjalan hingga tepi rolong goa. Eh, dari sini, seperti ada aliran air, yang tambah lama tambah membesar. Kami terus mengikuti aliran itu. Aliran air semakin besar, sampai lanjutan goa adalah air, kami harus berenang untuk melihat goa lebih dalam lagi.

Kami tak memilih masuk lebih jauh, kami hanya ingin istirahat ditempat yang cukup hangat.

"Kita istirahat disini?" Tanya Kenza entah kepada siapa.

"Iya, kita disini aja, dari pada diluar, sering kena cipratan airnya." Balasku sambil meluruskan kaki, setidaknya panikku berkurang karna disini tidak ada hewan melata dan tempat yang cukup hangat dari luar.

Kristal kristal yang menghiasi langit langit dinding mengeluarkan cahaya, membuat goa ini tak terlalu gelap. Setidaknya kami bisa tidur disini hingga esok tiba. Sebelum mataku tertutup sempurna, terlihat ada sesuatu yang datang dari dalam air, seperti ikan? tapi sangat panjang dan lincah.

"Dengar ga? itu suara apa?" Tanya Lavenda.

"Ikan mungkin?" Jawab Fenni ngasal.

"Dia mengarah kesini, siap siap." Usul Nevan sambil mengambil kuda kuda.

Satu..

Dua..

Tiga..

Byurrr!

Cipratan air kemana mana, aku dan yang basah karna cipratan air itu. Terlihat ada seekor ikan, eh bukan ikan tapi juga bukan seperti orang pada umumnya. Kepala hingga perutnya seperti badan seorang anak laki laki dengan sedikit sirip sirip tipis di tangannya, sedangkan kakinya? Dia tidak mempunyai kaki, melainkan ekor? Dia lebih mirip seperti cerita cerita 'duyung'.

"Hah? Siapa kalian?" Ucapnya kaget dan langsung berdiri di permukaan tanah, ketika ia berdiri, ekor ikannya berubah menjadi kaki dengan sirip dan seperti celana berwarna biru yang menempel dikakinya hingga bawah lutut.

"Lah? Kamu yang siapa?" Balas Fenni.

"Kalian dari mana? Siapa? Cepat jawab."

"Pake nanya, udah keliatan wujudnya kayak manusia normal gini, masih juga nanya." Kini Kenza yang melontarkan kalimat jawabannya.

"Kamu apaan? Kok kakinya aneh gitu?" Dengan tingkat penasaran yang tinggi, aku mengeluarkan suara untuk bertanya.

"Ya, aku manusia juga, manusia laut." Balasnya yang mendapatkan jawaban wajah yang bingung dari kami semua.

Setelah merasa saling aman, ia mulai bercerita. Jika ia adalah salah satu keturunan manusia laut, ia tinggal didalam laut, memang katanya keberadaannya hanya dibilang dongeng 'duyung', padahal kehidupannya memang nyata. Ia kesini sedang mencari cari info kemana salah satu anak raja yang dinyatakan hilang 13/14 tahun lalu.

"Saatnya kalian yang bercerita, kenapa bisa sampai ke pulau tak berpenghuni ini, bahkan sampai masuk kedalam goa ini?" Ucapnya setelah selesai bercerita.

Aku dan yang lain mulai menjelaskan, jika kami yang awalnya hanya studi tour, dan bermain ditepi pantai, tapi Kenza dengan kecerobohannya mengajak untuk menaiki perahu dan memutari pantai itu. Ketika kami berada di tengah laut, awan awan berganti disana, ombak tiba, kami terseret begitu saja sampai ke pulau ini.

"Apakah kamu memiliki perahu untuk kami kembali pulang? dan kamu tau kemana arah pulau yang kami tuju i?" Tanyaku padanya dengan ragu ragu.

"Eumm, sayangnya aku tidak mempunyai kedua duanya, tapi jika kalian mau. Kalian bisa menolong kepada raja atau orang di pulau manusia laut." Ujarnya sambil memainkan air.

Kami saling bersitatap dan sedikit berdiskusi sebelum akhirnya aku kembali membuka suara untuk menyampaikan hasil diskusi kami bersama.

"Sepertinya kami bisa ikut denganmu, karna aku sendiri tidak tau kemana arah pulauku walaupun nantik kami akan mendapatkan perahu." Ujarku kepadanya, yang ia balas anggukan.

Ia mengeluarkan semacam botol dengan air berwarna biru yang segar, tapi hanya ada satu botol. Ia memberikan kepada kami. "Minum itu, kalian akan susah jika tidak meminum itu, karna akan sesak nafas didalam bawah Laut sana. Minumnya hanya sedikit, itu bisa membuat kalian bernafas didalam sana."

Kami semua mengangguk, aku meminum air itu yang pertama tanpa mengenai bibir kepada ujung botol. Setelahnya aku meminumnya, aku tidak merasakan ada yang berbeda, tetap sama dengan sebelumnya itu yang aku rasakan. Kini botol itu sudah dengan yang lain. Kami semua meminumnya.

"Ah, kita belum berkenalan dengan baik!" Ujar anak laki laki itu.

"Oke, perkenalkan namaku Govmaid, panggil saja Gov. Sekarang, siapa nama kalian?" Timpalnya.

"Oke oke, aku Clavera, panggil Vera atau Ra aja oke? Sedangkan yang pakai kuncir rambut itu Fenni, yang rambutnya pendek itu Lavenda, yang pakai bandana dibawah poninya itu Kenza, terakhir yang paling tinggi itu Nevan." Ucapku sambil menunjuk satu persatu dari kami semua.

Kami semua masih dengan ragu ragu untuk memasuki air, takut akan ada hewan yang akan menyantap kami ketika berada dibawah sana. "Udah ayoo, kalian udah bisa nafas sepenuhnya didalam sini, bisa bicara jugaa, kalo masalah hewan, disini gaada yang bakal makan kalian." Celetuknya seperti tau apa yang kami takuti.

Dengan keberanian Kenza memilih untuk berjalan di depan kami semua, dan langsung masuk kedalam air itu. "Hei, ayo cepat masuk aku benar benar bisa bernafas didalam sini, kalian harus mencobanya."

Dengan jalan yang santai Nevan menyusul Kenza untuk masuk kedalam air. Setelah lama didalam air Nevan dan Kenza terkekeh kekeh. "Sudah, ayo liat teman kalian, aman di dalam sini." Suara Gov sebelum kami bertiga masuk kedalam air.

Aku dengan mata tertutup masuk kedalam air itu, terasa dingin tapi aku bisa bernafas dengan teratur dari sini. Aku membuka mataku, mencoba mengeluarkan suara, dan benar saja, akuu bisa bicara dengan mudah didalam sini.

Kami berenang terus hingga dalam laut sana, terlihat Gov yang berjalan didepan kami mengawasi beberapa rumput laut dan masuk kedalamnya, dengan cepat kami menuju kesana.

Blushh

Didalam sana terlihat seperti portal dengan corak hijau dan biru, Gov menyuruh kami masuk kedalam setelah ia masuk. Kami mengangguk dan ikut masuk setelah ia masuk. Didalam sana aku bisa merasakan seperti berada dalam perosotan yang panjang, kami terus terjatuh hingga titik paling bawah.

TUKK

Kami terjatuh, tapi tidak sakit. Aku segera bangun dan melihat sekelilingku, kami seperti ada di kota yang besar dan indah, semua penduduk memiliki ekor, bukan kaki. Mereka tampak damai dan bahagia didalam sana.

Gov memanggil kami untuk segera menyusulnya, dengan cepat kami berjalan dibelakangnya, ia berkata akan berjumpa dengan raja terlebih dahulu

*
Lanjut Ke BAB XIV
~

jangan lupa vote&komen yaa,
papayy

JALAN SETAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang