Ambulance Malam (BAB X)

12 4 0
                                        

halooo lagii semuaaa
ayoo tinggalin jejakknya
disiniiiiii!!!

Ambulance Malam
***
BAB X

Matahari berada dipuncak nya, membuat
siapapun merasa panas. Siang ini aku
memiliki jadwal pelajaran olahraga.
Pak Fadli hari ini mengambil izin karna sakit, kami hanya disuruh memilih olahraga luar ruangan untuk jam ini. Tidak ada guru yang mengawasi, kami bebas.
Dari pada menambah peluh setelah bermain badminton, aku memilih duduk disalah satu kursi tribun.

Lavenda dan Fenni menghampiriku yang duduk dibagian atas tribun. Mereka berdua juga lelah bermain badminton
dari tadi. Pada akhirnya aku memilih
mengajak mereka ke kantin untuk membeli minuman dingin dan eskrim.

"Beli snack sekalian yokk, butuh makanan juga nie perut." Ucap Fenni sambil memilih beberapa macam makanan.

Aku dan Lavenda ikut memilih makanan untuk kami cemil di tribun sambil melihat anak yang bermain futsal ato basket.
Setelah selesai memilih makanan, aku membayar makanan. Kembali ke kursi tribun.

Kami duduk diposisi yang persis seperti tadi, Kenza dan Nevan mendekat setelah lama bermain basket. Mereka duduk disebelah Lavenda yang tengah menyantap ciki ciki dengan damai.

"KENZAA! JANGAN AMBIL YANG ITU, DI KANTIN ITU UDAH HABIS!!" Itu adalah teriakan Lavenda yang kuenya tibatiba
diambil oleh Kenza.

"Bagi kek!" Balas Kenza yang tak mau kalah. Pada akhirnya Lavenda memberi makanan lain kepada Kenza.

Setelah damai dengan Lavenda, Kenza memilih duduk disebelah Fenni.
Kini Fenni membuka suaranya, sepertinya ia akan bercerita.
"Eh pada tau ga?" Kalimat awal sudah pasti dilontarkan oleh Fenni. Dan kami balas menggelengkan kepala 'tidak tau'.

"Bibiku pernah bercerita tentang mobil ambulans yang dulu sedang membawa mayat dari kota Yoa ke kota Wigsa dimalam hari. Ditengah perjalanan malam yang gelap itu sopirnya merasa melihat seorang wanita ditengah jalan dan Push stir mobilnya ia belokan langsung. Sayangnya mobil itu malah jatuh ke jurang. Jadi cerita bibiku sampai saat ini, mobil itu terus berputar membawa mayat itu, dimalam hari dia terus berputar putar mau itu kemana saja. Kabarnya nantik malam mobil itu akan melewati kota kita, sekitar jam 00.00-02.00
Kalian percaya?" Tanya Fenni mengakhiri ceritanya.

"Cerita itu ya? Kalo tak salah aku juga pernah mendengar cerita itu." Ucap Kenza.

"Katanya mobil itu akan membuat pengendara lain susah untuk fokus, karena suara sirene dari ambulans itu." Tambah Kenza.

"Sure? Aku tak ingin, pengendara di kota ini seperti itu." Balas Lavenda.

"Kalo ambulans itu memang lewat kota ini nantik, kita bakal bikin dia berhenti bergentayangan. Harusnya mayat sopir sama mayatnya udah damai sama dunianya, bukan malah ganggu." Ucapku.

Akhirnya kami sepakat untuk berkeliling kota dimalam jumat ini. Setelah pulang sekolah aku akan izin untuk menginap dirumah Fenni, itu adalah alasan yang tepat untuk ibu dan ayahku.

- -

DING DING DING!

Bell pulang sekolah telah berbunyi, aku Fenni dan Lavenda segera menuju gerbang sekolah. Tak lama menunggu angkutan umum, sudah ada angkot yang menepi. Aku segera naik dan disusul oleh yang lain.

JALAN SETAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang