Topeng Singa (BAB VI)

23 6 0
                                    

HALOO LAGII SEMUAA
UNTUK MEMBERI SEMANGAT KEPADA PENULIS, VOTE&KOMEN YAA
MAKASIHHH.
HAPPY READING BREYY🤩🙌🏻

Topeng Singa
****
BAB VI

Hari ini lebih tepatnya malam ini, sepupuku akan menginap dirumahku. Aku dan ibu berbelanja ke pasar untuk kebutuhan dapur. Selama perjalanan pergi ato pulang aku sering melihat spanduk dan mainan yang sedang populer dari salah satu kartun yang mengisahkan pahlawan yang menggunakan topeng singa untuk menolong orang lain, aku pernah menonton film itu beberapa kali.

Setelah sampai rumah aku dan ibu langsung memasak untuk makan malam sambil menunggu sepupuku sampai.

TITTT! TITTT!
Terdengar klakson mobil memasuki pekarangan rumah, sepupuku telah sampai. Aku berlari menuju pintu, bergegas untuk membukakan pintu.

"Eh, ponakan tante dah gede aja ya." Kalimat pertama tanteku ketika melihatku.

"Kakaaa!Halo, Udah lama kita ga ketemu." Itu adalah Zean, sepupuku yang umurnya sudah menginjak 10 tahun.

Kami memasuki rumah, mama mengajak untuk tante untuk meletakkan barang barangnya didalam kamar dulu. Setelah keluar kamar, Tante, Paman dan Zean udah menggunakan piyama. Selama Tante dikamar, ayah sudah sampai rumah. Kami makan malam bersama, lalu semuanya berkumpul diruang keluarga, untuk bercerita.

"Kaka! Kaka pernah nonton film Pahlawan Singa, ga?" Tanyanya padaku sambil mengeluarkan tas mainannya dari kamar.

"Pernah beberapa kali, kamu suka ya sama filmnya?" Tanyaku yang dia iyakan.

Dia mengeluarkan mainan yang seperti topeng di film itu, ketika memakainya Zean seolah olah sedang menjadi pahlawan yang menolong orang.

Tak lama bermain, ternyata hari sudah menunjukan pukul 20.55, aku memasuki kamar untuk istirahat. Hanya aku dan Zean yang beristirahat, yang lain masih berbincang bincang diruang keluarga.

.

Baru berasa beberapa jam aku tidur, alarm telah membisingkan telingaku. Aku kembali bangun, dan melihat jam. Lihatlah sekarang sudah pukul 5.20, saatnya aku bersiap untuk pergi ke sekolah. Seperti biasa, jam 6.00 selesai membereskan buku, aku berjalan menuju lantai bawah. Ibu dan Tante udah bangun dan sedang membuat serapan sambil bercerita.

"Pagi, Bu, nte. Ada yang mau Vera bantu?" Tanyaku berjalan kearah dapur.

"Ga, kamu duduk aja, ato panggil yang lain, ayah, paman, sama Zean. Sebentar lagi semua makanan jadi, kita sarapan bersama." Ucap ibu yang aku balas mengangguk.

Aku berjalan menuju atas lagi, bersorak didepan kamar ibu&ayah apakah ayah udah siap? Dan ayah menjawab 'kebawah aja dulu, ayah bentar lagi siap'. Aku melihat lagi kebawah, ternyata Zean udah bangun. Dia sedang bermain HP-nya di atas sofa. Aku kembali kebawah, menyapanya.

"Kaka sekolah?" Tanyanya padaku.

"Iya, emang kenapa?" Balasku.

"Yahh, gajadi main ketaman dong." Balasnya dengan raut wajah sedih.

"Kamu ketaman sama mama papa aja, nantik cerita sama Kaka, gimana asiknya." Balasku.

Ibu memanggil kami, waktunya serapan, ayah, paman sudah dimeja makan. Aku dan Zean menggambil kursi yang kosong. Kami serapan, setelah serapan aku berpamitan untuk pergi sekolah dengan ayah.

JALAN SETAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang