17

187 12 0
                                    

Setelah banyak berpikir, akhirnya Sam memutuskan kembali ke Korea menemui sang ibu dan untuk sekedar bertegur sapa. Dia juga penasaran dengan kondisi kesehatan sang ibu. Dia juga masih harus bertemu seseorang disana untuk menepati janjinya, tidak peduli jika semisal orang itu mungkin sudah menemukan kebahagiannya.

Karena setelah ini, Sam akan sangat sulit untuk ditemui dan dihubungi mengingat di minggu depan dia sudah resmi menggantikan sang ayah untuk meneruskan perusahaannya.

Esok paginya..

Pesawat yang ditumpangi Sam menuju Seoul kini sidah mendarat dengan selamat di Incheon International Airport. Sam mulai menghirup udara Seoul begitu sampai. Sudah cukup lama ia meninggalkan kota tersebut.

"Rasanya sudah cukup lama aku meninggalkan kota ini. Suasananya masih sama seperti 2 tahun lalu. Dan ngomong ngomong bagaimana keadaan Mom ya? Dia pasti kesulitan setelah menyerahkan seluruh aset nya pada Kak Chris. Semoga Mom baik baik saja." Pikir Sam.

Kediaman Sam...

Kini seseorang tengah mematung berdiri melihat orang yang saat ini tengah memeluk Jessica.

Punggung yang terlihat begitu famliar, rambut panjangnya yang tumbuh sebahu. Apakah dia adalah orang yang selama ini ia nantikan? Pikir Lino.

Saat sedang sibuk dengan pikirannya itu, Jessica segera menyadari kepulangan Lino.

"Nak, sudah pulang? Bagaimana pekerjaanmu sayang"

"Lancar seperti biasanya. Maaf bu tapi.."

Segera orang yang tadi memeluk Jessica mulai membalikan tubuhnya saat setelah mengakhiri aktivitasnya dengan sang ibu. Memberikan senyuman hangatnya yang selama ini ia rindukan. Benarkah itu adalah dirinya? Pikir Lino. Dia semakin tampan saja. Tapi dia memang selalu tampan sejak dulu.

"Bagaimana kabarmu Kak? Sudah lama kita tidak bertemu."

"Sam? Apa itu benar benar dirimu? Kau kembali?"

"Apa kau menungguku? Maaf membuatmu menunggu lama. Aku.."

Belum juga Sam menyelesaikan ucapannya, Lino langsung berlari kepelukannya, membenamkan wajahnya di dada bidang Sam.

Setelah dirasa cukup, Lino melepas pelukannya kemudian memukuli Sam.

Bughh..

"Akhh.. sakit kak, kenapa kau memukulku sih?"

"Apa kau sengaja membuatku menunggumu lama? Kau sama sekali tidak pernah menghubungiku. Karena hal itu aku jadi berpikir jika kau sudah menemukan pria atau wanita lain disana. Kau jahat. Kau menyuruhku menunggumu tapi kau tak juga kembali. Aku pikir kau sudah melupakanku dan mengingkari janjimu. Kau membuatku takut kau tahu? Takut kau benar benar tidak berniat untuk kembali ke Seoul."

"Itu benar Sam. Apa kau tidak tahu jika Lino itu selalu menangis merindukanmu setiap malam? Kau tidak kasian padanya?"

"Maafkan aku Mom, kakak ipar, aku sibuk dengan perkuliahanku. Menjelang semester akhir aku sibuk dengan PKL dan membuat Laporan sekaligus menyusun proposal tugas akhir. Dan aku baru bisa kemari setelah aku menyelesaikan pendidikan S1 ku. Kalian tahu, menyelesaikan pendidikan S1 di luar negeri dengan tepat waktu itu bukanlah hal yang mudah."

"Mom tahu itu. Karena itu Mom bangga padamu karena berhasil menyelesaikan pendidikan S1 mu tepat waktu. Selamat ya sayang."

"Ngomong ngomong bagaimana kabar Kak Chris?"

"Mom tidak tahu. Semenjak kejadian itu, saat dia benar benar berhasil mengambil seluruh asset miliku aku langsung mengeluarkannya dari kartu keluarga. Aku tidak pernah mempunyai anak serakah seperti Chris."

Adik IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang