14

119 7 2
                                    

Entah kebetulan macam apalagi, Felix dan Sam ternyata benar benar satu kelas.

"Aku sedikit tenang, setidaknya di kelas ini ada seseorang yang ku kenal. Aku tidak sendiri. Bukan begitu, Sam?"

Sementara Sam sendiri hanya mengangguk. Entahlah, hari ini dia cukup malas untuk banyak berbicara, mungkin ia masih lelah karena kemarin malam ia baru sampai di negaranya dan paginya ia juga harus segera kembali kuliah karena masa libur semester yang sudah habis. Dalam perasaan lelah nya itu, ia tak lupa memikirkan sosok Kakak Ipar yang berada jauh di Seoul, bertanya tanya apa yang kira kira sedang dilakukan sang Kakak Ipar? Apa hubungan pernikahan dengan sang Kakak, Chris sudah betul betul berakhir? Sementara Felix yang duduk disampingnya juga terheran heran atas sikap Sam yang seolah sedang memikirkan suatu hal. Saat ini dimata Felix  wajah Sam sudah benar benar tidak sedap dilihat.

Hingga jam istirahat tiba pun Sam masih diam, seolah enggan untuk angkat bicara.

"Kau itu kenapa sih Sam? Sejak tadi ku perhatikan diam terus? Kau tidak suka aku duduk denganmu, atau..."

"Bukan seperti itu Lixie-ya, aku senang kok"

"Tapi kenapa kau seperti tidak semangat begitu?"

"Aku hanya lelah. Kau tahu kan semalam kita baru mendarat lalu paginya kita harus kuliah, memangnya kau tidak lelah?"

"Tidak tentu saja, aku sangat bersemangat kau tahu, ini adalah hari pertamaku kuliah disini, ditambah lagi ada dirimu kan? Tentu saja aku bersemangat."

Sam reflek mengusak surai Felix tak lupa memberikan senyuman manisnya itu.

"Aku boleh minta tolong lagi?"

"Tentu saja, kau itu kan teman kecilku, apa yang tidak untukmu, Lixie-ya."

"Begini Sam, sehabis pulang kuliah nanti rencananya aku ingin mencari apartemen untuk ku sewa, aku masih butuh tempat untuk tinggal disini."

"Kenapa harus menyewa? Sudah ku katakan tinggalah di tempatku, aku tidak keberatan"

"Memang sih, tapi aku juga tidak ingin merepotkanmu dan ayahmu selama aku disini. Jadi tolong carikan apartemen yang bisa di sewa untuk 2 tahun kedepan, boleh ya~~?"

"Baiklah jika kau memang memaksa, tapi sebagai gantinya aku sendiri yang akan mencarikannya, kau hanya perlu menempatinya saja."

"Kau yang mencarinya aku yang akan membayar."

"Iya iya"

Beberapa saat kemudian...

"Sam, kau...kau memilihkanku apartemen yang berdampingan dengan apartemenmu..!!"

"Eung.Bagaimana? Kau suka? Dengan begini selain aku bisa sering sering main di apartemenmu, aku juga bisa ikut memastikan keamanan dan keselamatanmu. Aku masih bisa menjagamu dari dekat, hehe"

"Kau..kenapa kau dari dulu selalu saja ingin menjagaku sih..!! Aku ini bukan anak kecil, dan kau bukan ibuku. Apa syndrome anak pertamamu itu belum juga hilang?"

"Memangnya kenapa sih? Sudahlah jangan protes, ambil apartemen yang ku carikan untukmu atau tidak usah menyewa apartemen sekalian, tinggal bersamaku dan dad saja..!!"

"Huufftt, iya iya"

______

Hari hari berganti, bulan bulan pun demikian. Semakin hari Felix dan Sam semakin dekat, mereka seolah kembali ke masa kecil mereke dulu, dimana mereka selalu bermain bersama, Sam yang selalu menjaga Felix dari dulu bahkan saat usia mereka menginjak 24 tahun ini mereka tetap berusaha saling melindungi satu sama lain. Sam tidak akan pernah membiarkan Felix menangis sedikitpun. Felix yang selalu menceritakan seluruh keluh kesahnya pada Sam, dan Sam yang selalu setia mendengarkannya apapun ini.

Adik IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang