Chapter 20: Flashback (I)

216 17 4
                                    

Sasuke berjalan ke arah belakang sekolah. Tiga temannya yang lain sudah menunggu. Cowok itu berjalan membawa bingkisan hadiah dari H*M di tangan.

Hadiah itu untuk Suigetsu. Ia berhasil memenangkan lomba futsal semester lalu bersama tim Konoha High School. Sudah agak lama memang, namun saat liburan kemarin Karin dan keluarganya sedang liburan ke Batam. Jadi baru saat masuk sekolah begini, mereka bisa menyiapkan hadiah untuk Suigetsu.

Karin mengajak Jugo dan Sasuke untuk suprise Suigetsu bukan tidak ada artinya. Selain berhasil menjadi Kapten tim yang baik pada saat turnamen itu, Karin juga... menyukai Suigetsu.

Oke, mungkin Karin terkesan cari perhatian. Namun tidak.

Suigetsu tidak mengetahui soal Karin yang menyukainya. Dan Karin sendiri tidak atau belum ada niatan untuk mengungkapkan rasa itu ke Suigetsu. Karin hanya ingin merayakan Suigetsu. Hanya itu.

"Kok bisa sampe ketinggalan segala sih," 

Karin mendengus. "Yeee, namanya juga lupa, Pak." jawab Karin yang menghampiri Sasuke, alasannya ke kamar mandi, padahal gadis itu mengambil bucket bunga dari tangan Sasuke.

Kronologinya begini, Karin pertama menginisiasi hadiah ini. Lalu ia pergi bersama Jugo membeli hadiah, Sasuke sih cuma ikut trasfer doang. Namun kemudian dua orang itu mampir ke rumah Sasuke untuk membuat rencana suprise di belakang sekolah ini. Hingga malam larut, mereka pulang. Tanpa sadar hadiah untuk Suigetsu malah ketinggalan di rumah Sasuke sehingga Sasuke yang harus membawakannya hari ini.

"Kalo misal Suigetsu risih sama lo, gimana?"

"Ngga masalah, hak dia." jawab Karin. "Lo ga pernah bilang ke dia kan, kalo gue suka?"

"Nggak lah," sahut Sasuke. "Nggak ada gunanya juga buat gue."

Karin mengangguk ringan. 

Itulah alasan mengapa cewek itu sering bercerita pada Sasuke. Dari pada Jugo, Sasuke adalah orang yang tepat untuk bercerita. Cowok itu mengingatkan kalau Karin berlebihan, memberi solusi tak sekedar menyalahkan Karin. Rahasia Karin juga aman padanya.

Karin sebenarnya tak kenal Sasuke.

Jugo, Sasuke, dan Suigetsu dulunya satu SMP. Karin berasal dari SMP yang sama dengan mereka. Tapi Karin tidak kenal dengan tiga cowok itu dulunya. Sampai Karin tahu mereka masuk SMA yang sama, barulah mereka berkenalan lebih dekat. Namun kemudian, Karin, Jugo, dan Suigetsu masuk ke jurusan IPS dan mereka satu kelas, tidak dengan Sasuke yang masuk IPA. 




***

Bel pulang sekolah berbunyi. Setelah Miss Tsunade meninggalkan ruang kelas, Sasuke beranjak dari kursinya dan segera berpamitan dengan teman-temannya. Cowok itu pun mengarahkan langkahnya ke koridor IPS.

Ada senyum sumringah yang menyambutnya begitu melihat Sasuke berada di depan kelas. "Haaaaaaaii!" sapa Karin.

"Udah, ayo buru pulang." jawab Sasuke tak banyak bicara.

Karin pun langsung mengambil tasnya dan berjalan meninggalkan kelas bersama Sasuke. 

"Yang lain pada kemana dah?"

"Jugo ada latihan hari ini, udah mulai ekskulnya dia. Suigetsu latihan juga, tapi buat turnamen lagi." jawab Karin.

"Buset capek bener tuh anak," 

Karin tersenyum kecil, tak menjawab. Mereka berdua berjalan ke arah parkiran tak lepas dari pandangan orang lain. Jelas, ini karena Sasuke jadi salah satu cowok most wanted di sekolah. Dia ganteng, langganan olimpiade, gak banyak omong juga. Sehingga meski fansnya banyak, tak ada dari mereka yang bisa mengorbit Sasuke dari dekat. Kecuali Karin.

"Apa gue ikut-ikutan jadi salah satu fans lo ya, Sas." 

Sasuke  bergidik geli. "Gue jitak pala lo sampe merah."

"Eh, seru tau kaya gitu tuh," Karin tertawa kecil. "Apa gue nungguin Suigetsu ya, di pinggir lapangan gitu."

"Ya ga masalah kalo itu," 

Karin dan Sasuke terkekeh geli. Sebenarnya tanpa Karin bilang, cewek itu sudah begitu kok. Dia selalu ada setiap teman-temannya sparing basket atau futsal. Cuma karena fans Sasuke lebih ramai, jadi cewek itu dicap sebagai salah satu cewek beruntung yang bisa berada di dekat Sasuke.

"Eh Rin,"

"Hm?"

"Kalo gue suka sama orang, gimana?"

Karin terdiam tak langsung menjawab. "Ya ga gimana-gimana. Wajar dong, yang aneh kalo lo suka sama demit."

"Ah gue jitak beneran lo," Sasuke mendengus. "Serius ini."

Gadis itu kembali terkekeh, sengaja tak merespon serius. Sebab aneh memang mengengar hal itu, seperti Sasuke sedang bercanda. Cowok itu kan cuma naksir sama soal-soal fisika, gimana ceritanya dia bisa naksir cewek coba. Lagi pula kalau dia beneran naksir cewek...

Cewek seperti apa yang bisa membuatnya tertarik?



"Eh, Ra. Kenapa?"




Karin tersadar dari lamunannya saat Sasuke berjalan cepat ke arah parkiran. Menghampiri seorang gadis berambut merah muda yang panjang terurai.

"Motornya Sakura ga bisa nyala. Gue udah coba cek akinya tapi nggak ada yang salah, kenapa ya?" kata Naruto yang juga ada di sana.

"Kudu dibawa ke bengkel kali." sahut Sasuke ikut mengecek. "Olinya aman kan?"

"Aman harusnya," jawab Sakura khawatir. "Gue baru ganti minggu lalu, kok."

Tanpa Sasuke sadari, Karin memperhatikannya dari kejauhan. Cewek itu sadar ada sesuatu. Tatapan Sasuke berbeda, kepeduliannya pun terlihat aneh, seperti bukan kepedulian pada teman. Bukan seperti kepedulian cowok itu pada Karin, padahal mereka sama-sama cewek.

Apa... yang membuatnya begitu berbeda?




a/n:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n:

Masalah Sasuke salah tersangka gue jawab di lapaknya Naruto ya beb, see you hehe!

Galileo | Sasusaku✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang