Hari yang baru bagi Kiran saat rambutnya kembali hitam seperti sekarang. Bukan lagi Kiran yang akan debut sebagai penyanyi. Just Kiran. Seorang siswi SMA tingkat kedua yang akan menikah sebentar lagi.
Sekolah sudah ramai dengan wawancara anggota TiTan yang para guru putar di televisi. Bagaimana bangganya? Dua dari enam orang anggota TiTan adalah siswi di sekolah ini.
"Yakni Kiran Shamora gagal debut—"
Harusnya tiga. Jika Kiran tak dipecat.
Tak ada Abel dan Felice di kelas, mungkin mereka tak masuk sekolah karena persiapan debut. Satria, Kiran juga tak melihat batang hidung pemuda itu.
"Satria kemana?" tanya Kiran pada salah satu teman sekelasnya yang akan pergi meninggalkan kelas.
"Nggak tahu," jawabnya. "Tadi pagi ada kok."
Kiran berdecak. Ia kembali meninggalkan kelas setelah meletakkan tasnya di bangku. Kiran pikir, Satria pasti sedang berada di lapangan basket. Namun langkahnya terhenti saat melihat poster yang tertempel di mading sekolah. Pertandingan basket. Hari ini babak penyisihan.
***
"Lo bisa nyanyi nggak sih?"
Semua anggota TiTan menoleh ke arah Felice. Bukan perkara tak bisa menyanyi saja. Agency kesulitan membuatnya berada di sisi mana. Wajahnya tak secantik Abel, menari tak sebagus Golda dan Livy, suaranya juga tak sebagus Alya dan kemampuan rapp yang tak sebaik Jolie.
"Ck, siapa yang nyuruh mecat Kiran, sih?" Daniella, pelatih vokal TiTan agak kelelahan melatih Felice. Ia mengisi bagian yang harusnya dinyanyikan Kiran. Terlalu timpang kualitas mereka berdua. "Ribet jadinya."
Felice agak kecewa saat Daniella mengoloknya begitu.
Daniella menghela napasnya kasar. Ia harus berpikir keras agar lagu debut tak mengecewakan penggemar.
"Maaf," ucap Felice lirih.
"Bentar lagi rekaman lho, Fel. Sampe kapan lo kayak begini terus?" keluh Daniella.
"Kalo bisa, aku mau ambil part-nya Jolie, Kak Ella," ucap Felice takut-takut. Ia juga tak yakin bisa menyanyikan bagian itu dengan baik.
"Apa?" Tentu saja Daniella terkejut saat mendengarnya. Begitu juga dengan anggota TiTan yang lain.
"Lo mau ambil part nyanyi rapp, Fel?" tanya Abel pada Felice.
Daniella tersenyum lega. Ada yang paham ketidaksetujuannya pada ucapan Felice.
"Besok Felice latihan vokal sama gue, ya. Private. Yang lain nggak perlu hadir." Daniella menata kertas-kertasnya tak beraturan.
Wanita cantik itu tak tahu bahwa ada seorang gadis yang memendam rasa jengkelnya karena secara tak langsung sudah dipermalukan di depan umum.
Felice tak menyangka bahwa jalannya sebagai penyanyi tak semulus yang ia bayangkan. Semuanya harus serba sempurna.
***
Mata Satria dan Kiran bertemu. Sempat Satria tak mengenali kehadiran Kiran dengan rambut barunya. Satria tak biasa melihat Kiran dengan rambut sehitam itu. Tapi gadis itu sangat cantik, harus Satria akui.
"Kamu belum mulai tanding?" tanya Kiran memberanikan diri. Gadis itu mengamati wajah putih Satria. Tak ada bekas luka seperti yang ada di wajah Julian. Aman.
"Mungkin semenit lagi," jawab Satria santai seolah tak terjadi apapun antara mereka berdua kemarin lusa. "Kamu sendirian?"
Kiran menganggukkan kepalanya. Tampak tak ada murid dari SMA Louiseville yang hadir di arena olahraga itu. Hanya tim basket dan pelatihnya yang datang, tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET HUSBAND (SUAMI RAHASIA)
RomanceHarusnya Kiran Shamora sudah debut menjadi penyanyi, jika ia tak dipecat di hari pengumuman debut. Padahal, menyanyi adalah satu hal yang Kiran andalkan untuk menghidupi ibunya yang miskin dan kakak perempuannya yang cacat. Pertolongan itu bernama p...