Bab 16 - Rencana Batal

18 2 0
                                    

Julian bisa tahu bahwa gadis SMA itu memandang wajahnya sejak tadi. Mengagumi ketampanan Julian? Mungkin saja. Malam itu, Julian tampak tampan sebagai seorang pengantin pria. Tapi harus Julian akui bahwa Kiran juga cantik dalam balutan gaun yang Mas Lito rancang untuknya.

Gengsi. Julian sedikit melirik pada Kiran saat gadis itu berusaha fokus dengan pemberkatan. Ya, tak bisa Julian sangkal bahwa Kiran memang cantik sekali.

***

Seperti yang dilakukan semua pengantin wanita setelah menikah, mereka biasanya pergi ke rumah pengantin pria untuk menjalani kehidupan baru mereka.

Mami Jane sudah menyiapkan rumah di komplek mewah untuk tempat tinggal Julian dan Kiran. Ini sebenarnya rumah masa kecil Julian sebelum papinya meninggal.

Beberapa asisten rumah tangga menyambut kedatangan tuan dan nyonya baru mereka.

"Ck, Mami ngapain, sih?" gumam Julian sambil membanting tubuhnya di atas sofa. Ia tak menyukai keberadaan orang asing di dekatnya. Takut kebebasannya terganggu. "Gue cuma minta bawa Laura ke sini. Ngapain bawa pembantu juga, sih?"

"Ha? Laura?"

"Gila nih orang. Bawa cewek ke dalem rumah," batin Kiran dalam hatinya.

"LAURA!" pekik Julian tiba-tiba.

Seekor anjing berjenis doberman berlari menuju Julian dan menjilati wajah tuannya dengan manja.

"Oh, cuma anjing," ucap Kiran sambil mengalihkan pandangannya mengamati rumah mewah yang akan ia tinggali.

"Maksud lo? Cuma?" tanya Julian dengan nada tersinggung. Pemuda itu meletakkan anjingnya ke lantai agar ia bebas bermain. "Oh iya. Janji gue ke lo. Ayo ikut gue."

Kiran mengikuti langkah Julian dengan penuh tanda tanya. Janji Julian ke Kiran?

Sebuah ruangan luas mirip seperti tempat latihan koreografi, lengkap dengan cermin seluas ruangan itu.

"Tempat latihan lo," kata Julian.

Kiran kegirangan. Ini sebuah tempat yang benar-benar Kiran inginkan.

"Serius?"

"Cuma enam bulan," lanjut Julian.

"Ha? Maksudnya?"

"Lo cuma punya waktu enam bulan sampai debut. Terus pernikahan kita selesai," ucap Julian mengingatkan.

Setelah mengatakan hal itu, Julian pergi ke kamarnya. Beristirahat dari hal konyol yang baru saja ia lalui. Bersumpah di hadapan Tuhannya dalam sebuah pernikahan palsu.

Enam bulan bukan cuma bom waktu untuk Kiran agar berusaha menjadi penyanyi. Itu juga batas waktu yang akan Julian gunakan untuk mencari seseorang.

***

Mama Sari melepas kepergian perawat yang menjaga Grace. Ia antar perawat itu sampai pintu rumahnya sebelum menemani Mama Jane di meja makan.

"Tugas kita hampir selesai. Julian dengan Kiran sudah menikah. Setelah Kiran lulus, kita nggak boleh menunda kehamilan Kiran, Sar. Kita harus punya cucu."

Mami Jane menggenggam tangan besannya begitu erat.

Mama Sari memasang senyum kikuknya. Ia bingung harus menjawab apa. Tapi ia tak ada pilihan lain untuk selalu menuruti kemauan 'tambang emasnya' itu.

"Kamu nggak apa-apa punya cucu dari keluarga macam kami, Jane?"

"Maksudnya? Keluarga macam apa? Aku kenal kamu sejak kita SMP. Kamu orang baik, Sar. Bukan penjahat." Kata-kata Mami Jane sungguh menenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET HUSBAND (SUAMI RAHASIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang